Tim Pemburu Preman, malah salah tangkap preman

Written By Unknown on Selasa, 17 September 2013 | 11.24

MERDEKA.COM. Premanisme kini memang tengah menjamur di ibu kota. Aksi-aksi mereka sangat mengkhawatirkan penduduk kota Jakarta. Preman tersebut bukan hanya mencoba memalak dan meminta bayaran atau pungutan liar tetapi juga berusaha menyiksa korban dengan menganiaya agar memberikan mereka sejumlah uang.

Baru-baru ini, sebanyak 19 orang yang merupakan kelompok Flores ditangkap Satuan Reskrim Polres Metro Jakarta Barat. Belasan orang tersebut diduga menganiaya Hernawati (46) seorang perempuan penjual kopi yang biasa berdagang di depan pintu Tol Kebon Jeruk, Jakarta Barat.

"Tubuh korban dianiaya oleh mereka. Tubuhnya ditetesin plastik ember yang dibakar, kelamin wanita itu juga dirusak," kata Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Barat AKBP Hengki Haryadi, saat ditemui di Mapolres, Minggu (15/9).

Penangkapan 19 orang tersebut, lanjut Hengki, berawal dari laporan korban pada Jumat (13/9) di Mapolsek Metro Kebon Jeruk. Penganiayaan tersebut terjadi karena korban yang merupakan seorang pedagang kopi tidak memberikan uang kepada kelompok tersebut.

Selama mengalami penyiksaan, korban juga disekap di sebuah bedeng yang berada di samping apartemen Kedoya. "Kami masih memilah-milih siapa pelaku yang benar-benar tega menganiaya korban," terangnya.

Ke 19 orang tersebut ditangkap di beberapa lokasi berbeda di Jakarta Barat, di antaranya di bedeng samping pintu tol Kebon Jeruk, tempat korban disekap, Jalan Setia, Kedoya, Jalan Mawar Kembangan, dan Kawasan Kapuk, Cengkareng.

Dari penangkapan 19 orang ini, polisi mengamankan barang bukti berupa satu senjata api rakitan dan empat peluru, satu parang, satu sangkur, sembilan anak panah, lakban, dan celana dalam korban.

Hernawati yang disiksa dan disekap tersebut karena enggan memberikan uang kepada para pelaku. Sebab korban yang baru seminggu berdagang di lokasi mengatakan, pada Jumat (13/9) sore ia didatangi tiga preman, mereka meminta uang Rp 100 ribu. Karena tidak memiliki uang dengan jumlah yang diminta, korban menolak memberikannya.

"Saya duit dari mana segitu? Baru juga jualan," ujar wanita asal Bekasi ini.

Karena tidak mau memberikan uang setoran tersebut, dia lalu disekap di sebuah bedeng yang berada di dekat pintu tol Kebon Jeruk. Selama disekap, korban ditelanjangi dan juga dianiaya.

"Kaki dan tangan saya juga diikat sama tali, badan saya juga ditetesin sama plastik ember," ujarnya.

Para preman tersebut awalnya diduga merupakan salah satu anak buah hercules. Namun, hal tersebut dibantah oleh tim kuasa hukum Hercules Razario Marshal.

Bantahan ini muncul setelah ada beberapa media yang menuliskan, 19 preman yang ditangkap Polres Metro Jakarta Barat merupakan anak buah Ketua Umum Gerakan Indonesia Baru (GRIB) tersebut.

"Bahwa kelompok preman yang melakukan penyekapan dan penganiayaan tersebut bukan berasal dari kelompok Hercules, kelompok tersebut sebagian besar berasal dari Flores dan Kupang yang diduga pimpinannya bernama Yorim," kata Direktur Boyamin Saiman Law Firm, Boyamin Law, Senin (16/9).

Dia menambahkan, di luar satu orang tersangka yang ditembak kakinya, terdapat 19 orang yang ditangkap dan kemudian diidentifikasi polisi sebagai kelompok Hercules. Namun ternyata mereka tidak terkait dan tidak tahu menahu soal penyekapan dan penganiayaan tersebut.

Ke 19 orang tersebut sekadar ditangkap karena dianggap preman sehingga polisi nampak berlebihan dan nampak arogansinya.

Sumber: Merdeka.com

Anda sedang membaca artikel tentang

Tim Pemburu Preman, malah salah tangkap preman

Dengan url

http://kriminalitasheboh.blogspot.com/2013/09/tim-pemburu-preman-malah-salah-tangkap.html

Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya

Tim Pemburu Preman, malah salah tangkap preman

namun jangan lupa untuk meletakkan link

Tim Pemburu Preman, malah salah tangkap preman

sebagai sumbernya

0 komentar:

Posting Komentar

techieblogger.com Techie Blogger Techie Blogger