Angie, mencari simpati di balik tangis dan buah hati

Written By Unknown on Jumat, 04 Januari 2013 | 11.24

MERDEKA.COM, Tidak lama lagi sidang terdakwa kasus suap pembahasan anggaran pengadaan sarana dan prasarana di Kementerian Pendidikan Nasional dan Kementerian Pemuda dan Olahraga, Angelina Pinkan Patricia Sondakh, akan berakhir. Pada Kamis pekan depan, majelis hakim bakal memutuskan nasib Angie, sapaan Angelina.

Saat orang lain masih sibuk dengan gempita perayaan tahun baru, Angie harus menghadapi kenyataan menjalani hari demi hari di dalam bui. Pun setelah semua orang kembali kepada kenyataan dan rutinitas sehari-hari, ibu beranak tiga itu kembali jadi terdakwa di depan meja hijau Pengadilan Tindak Pidana Korupsi.

Kemarin, Kamis (3/1), Putri Indonesia 2001 itu membacakan nota pembelaannya dalam sidang lanjutan. Dia tuangkan segala keluh kesah selama ini sejak terjerat perkara korupsi, dalam pledoi pribadi setebal 35 halaman itu.

Dalam pledoi itu, Angie menulis dia merasa korban politik kotor dan konspirasi. Dia pun berulang kali mencibir diri sendiri sebagai orang yang bodoh, karena terlalu lugu memasuki rimba politik. Entah apakah itu benar perasaan dari lubuk hatinya, hanya dia dan Tuhan yang tahu.

Anehnya adalah saat pembacaan pledoi hari ini, Angie tumben mengajak dua putrinya menghadiri sidang. Sebelum pembacaan nota pembelaan, dia bahkan sempat mengenalkan kedua putrinya itu kepada majelis hakim. Tidak jelas memang apa maksud Angie bersikap seperti itu. Hakim pun akhirnya meminta kedua putri Angie menunggu di luar ruang sidang. Alasannya mereka belum cukup umur. Akhirnya mereka pun beringsut keluar, sembari bersabar menunggu ibunya selesai sidang. Di luar ruang sidang pun mereka hanya duduk-duduk, sambil memainkan telepon seluler.

Banyak dugaan muncul. Angie mencoba meraih simpati dengan mencoba berlindung di balik sosok kedua putrinya itu. Tentu, kalau itu benar, sungguh tega sekali dia. Anak yang tidak tahu perkara seolah dijadikan tameng dan dieksploitasi sedemikian rupa. Hanya demi mempengaruhi majelis hakim. Dia pun meminta hakim tidak merampas rumahnya saat ini.

"Karena dalam rumah itu terdapat hak-hak anak saya yang yatim, maka saya mohon kepada majelis hakim tidak merampas rumah itu," kata Angelina saat membacakan pledoi hari ini.

Tidak hanya kali ini Angie mencoba mencari simpati dengan mengumbar sosok anak-anaknya. Sejak awal persidangan, dia sudah mengajukan permintaan menjadi tahanan rumah. Alasannya, anak bungsunya terpukul dengan ketidakhadiran Angie saban hari. Tiap malam, menurut ayah Angie, Prof. Lucky Sondakh, dia kerap merindukan ibunya. Dia enteng saja menggunakan alasan anak sebagai dasar permohonan meminta kelonggaran dari majelis hakim dan jaksa penuntut umum.

Angie selalu mencitrakan dia adalah orang tua tunggal dan berjuang keras dengan hidup. Apalagi selepas ditinggal pergi suami dan ditetapkan menjadi tersangka kasus korupsi. Dia seolah ingin membalik keadaan dan mengambil hati masyarakat.

Sikap seperti ini tidaklah ksatria. Saat Angie terlibat perkara, mestinya jangan sampai melibatkan buah hatinya. Memang wajar ketika seorang ibu tidak bisa jauh dari anaknya. Tetapi, menghadirkan buah hati dan melibatkan mereka dalam proses hukum yang sama sekali tidak mereka ketahui tidak bisa dibenarkan. Mestinya Angie paham, anaknya bukanlah barang yang bisa digunakan kapan saja. Anaknya juga punya perasaan dan tidak untuk diumbar menjadi konsumsi masyarakat. Sebagai orang tua bertanggung jawab, dia wajib melindungi anaknya.

Entah apakah majelis hakim akan terketuk pintu hatinya dengan upaya Angie itu, saat akan menjatuhkan vonis pekan depan. Ataukah usaha Angie mencari simpati selama ini tidak akan berbuah manis. Semua berpulang lagi kepada Angie. Dia punya hak tidak mengaku dalam persidangan. Tetapi, dia mesti ingat peringatan hakim pada sidang sebelumnya, "yang bisa membantu diri saudara cuma saudara dan Tuhan."

Sumber: Merdeka.com

Anda sedang membaca artikel tentang

Angie, mencari simpati di balik tangis dan buah hati

Dengan url

http://kriminalitasheboh.blogspot.com/2013/01/angie-mencari-simpati-di-balik-tangis.html

Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya

Angie, mencari simpati di balik tangis dan buah hati

namun jangan lupa untuk meletakkan link

Angie, mencari simpati di balik tangis dan buah hati

sebagai sumbernya

0 komentar:

Posting Komentar

techieblogger.com Techie Blogger Techie Blogger