TEMPO.CO, Maryland-Bradley Manning, analis militer Amerika Serikat yang membocorkan data rahasia ke situs Wikileaks mengaku bersalah dalam sidang pendahuluan di pengadilan Militer di Fort Meade, Maryland, Kamis waktu setempat. Namun ia membantah salah satu tuduhan serius penuntut terhadapnya, yaitu pasal "membantu musuh". Jika ini terbukti, ia bisa dihukum seumur hidup di penjara militer.
Pengacara Bradley, David Coombs mengatakan, kliennya itu mengaku bersalah atas 10 tuduhan yang lebih ringan, termasuk di antaranya memiliki dokumen dan berkomunikasi dengan orang yang tak berhak dengan sejumlah orang di WikiLeaks. Beberapa yang dibocorkan antara lain video serangan helikopter Apache di Irak; beberapa kabel diplomatik AS termasuk kabel Reykjavik; bagian dari catatan perang Irak dan Afghanistan; beberapa file pada tahanan di Guantanamo; dan dua memo intelijen.
Dakwaan ringan ini masing-masing memberi hukuman maksimum dua tahun sehingga kemungkinan Manning akan dihukum 20 tahun penjara. Manning juga mengaku tidak bersalah atas 12 tuduhan yang berhubungan dengan pelanggaran utama, termasuk dugaan "membantu musuh" secara tidak langsung. Penuntutnya menyebut dia membantu Al-Qaidah dengan cara menyebabkan sebuah intelijen rahasia diterbitkan di internet yang ia tahu bahwa bahan tersebut bisa diakses organisasi yang dianggap bertanggungjawab terhadap serangan 11 September 2001 itu.
Dengan sejumlah pengakuan tak bersalah Manning, penuntut meminta pengadilan militer penuh digelar pada 3 Juni. Manning ditangkap Mei 2010 di luar markas militer AS di Baghdad, Irak, di tempat tugasnya sebagai analis intelijen. Ia mendekam di tahanan militer sekitar 1.000 hari sebelum sidangnya dimulai.
Penuntut tak akan menerima begitu saja pengakuan Manning. Pemerintah berencana memanggil satu dari 22 pasukan khusus AS Navy Seal yang terlibat dalam serangan di Abbottabad, Pakistan, yang menewaskan Usamah bin Ladin, Mei 2011 lalu. Saksi itu, yang namanya disebut "John Doe", akan bersaksi bagaimana ia menemukan ada file berisi data Wikileaks di kamar persembunyian pemimpin Al Qaidah itu.
Wikileaks membocorkan kabel diplomatik, yang kemudian dikenal dengan istilah Cablegbate itu, sejak Februari 2010. Dokumen pertama yang dirilis adalah kabel Reykjavik, pada 18 Februari 2010. Setidaknya Wikileaks membocorkan 251.287 kabel, yang dibuat dalam kurun Desember 1966 hingga Februari 2010, yang berasal dari 274 konsulat, kedutaan, dan misi diplomatik AS di seluruh dunia. Kabel diplomatik itu berisi analisis para pemimpin dunia, dan penilaian para diplomat tentang pejabat dan situasi di negara tuan rumah.
GUARDIAN | ABDUL MANAN
Baca juga
Ferguson Ingin Jadi Direktur Manchester United
Demokrat Akan Gelar KLB Sebelum April
Ada Nama Anas dalam Dokumen Aliran Dana Hambalang
EDISI KHUSUS: Simpanan dan Istri-Istri Djoko Susilo
Anda sedang membaca artikel tentang
Pembocor Data ke Wikileaks Terancam 20 Tahun Bui
Dengan url
https://kriminalitasheboh.blogspot.com/2013/03/pembocor-data-ke-wikileaks-terancam-20.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
Pembocor Data ke Wikileaks Terancam 20 Tahun Bui
namun jangan lupa untuk meletakkan link
Pembocor Data ke Wikileaks Terancam 20 Tahun Bui
sebagai sumbernya
0 komentar:
Posting Komentar