TRIBUNNEWS.COM,BATAM-- Ari Susilawati alias Susi, tersangka kasus penjualan bayi bernama Naimah (14 hari), dikenal sebagai pribadi tertutup di lingkungannya. Susi tinggal di Kompleks Mediterania FF1 No.1, Batam Kota. Bahkan, namanya pun hanya dikenal oleh satu atau dua orang.
Seorang tetangga dekatnya, mengaku tak begitu mengenal Susi karena ia jarang
bertemu. Meski demikian, selama bertetangga lebih kurang tiga tahun, Susi tidak membuat masalah. Namun diakui, keberadaan Susi sering dicari banyak orang.
Tetangganya itu baru mengetahui bahwa Susi sebagai orang bermasalah, hingga ia harus meringkuk di tahanan Mapolresta Barelang karena diduga terlibat perdagangan anak.
"Kabar sudah ramai. Ya, masa iya dia melakukan hal itu? Dia kan punya anak juga 3 orang," kata perempuan itu setengah tak percaya.
Meski banyak orang tak menyangka, namun Susi dan empat orang lainnya yang terlibat, hingga Jumat masih diperiksa lebih intensif di Polresta Barelang. Polisi pun menduga Susi masuk dalam jaringan perdagangan anak.
Bahkan diduga ia memiliki jaringan yang terorganisir, terutama memanfaatkan kondisi para TKW yang sedang terimpit persoalan ekonomi.
Susi yang kesehariannya memang berprofesi sebagai agen pengiriman Tenaga
Kerja Indonesia (TKI) ke Malaysia secara ilegal diperkirakan sudah lama menjalankan modusnya. Sumber Tribun di jajaran Sat Reskrim Polresta Barelang, menyebutkan Susilawati juga memiliki kaki tangan di Malaysia.
Melalui kaki tangannya tersebut, pelaku dengan mudah memperdaya setiap TKW bermasalah, yang dalam keadaam hamil tua untuk dipulangkan dan ditampung di rumahnya. Selama korban ditampung itulah, Susi berusaha mengintimidasi korbannya hingga akhirnya pasrah menyerahkan bayinya setelah lahir.
Kasat Reskrim Polresta Barelang Kompol Yos Guntur mengkonfirmasi, jajarannya sedang malakukan penyelidikan jaringgan Susi ini. Ia masih akan menelusuri modus tersebut dengan meminta keterangan orang-orang yang pernah bekerja sama dengannya sebagai PJTKI.
"Kita belum bisa mengatakan secara pasti, apakah Susi Cs benar-benar jaringan
pelaku perdagangan bayi. Tapi itu sangat mungkin. Sampai saat ini masih lima
orang yang ditetapkan sebagai tersangka," ujar Yos.
Diberitakan sebelumnya, Susilawati, Siti Hafsah, Septiana, Nurmalinda dan M Yusuf terjerat kasus dugaan penjualan bayi setelah bayi Ernawati, Naimah Kasiratun Nasiroh (kini 14 hari) ditemukan telah berada di tangan keluarga Nurmalinda-M Yusuf di Sagulung Baru.
Setelah ditelusuri, Naimah ternyata dijual oleh Susi melalui bantuan Siti Hafsah dan Septiana seharga Rp 5,7 juta. Naimah diambil dari bidan tempat Erna melahirkan dengan alasan untuk dilakukan check up. Karena itu selain pasal perdagangan manusia, polisi juga menjerat dengan pasal tindak pidana penculikan.
Yos, mengungkapkan, bayi Naimah Kasiratun Nasiroh anak dari pasanggan Ernawati dan M Saharudin hingga kini dalam keadaan sehat. Bayi dan ibu kandungnya ditempatkan di Selter Polresta Barelang. Untuk pengembangkan lebih lanjut, kata Yos, penyidik terfokus dulu menelusuri kronologis sampai terjadinya penjualan Naimah hingga ke tangan tersangka Rusmalinda dan M Yusuf.
"Kasus ini kita runut dulu dari awal, apa tugas masing-masing pelaku yang sudah
ditetapkan sebagai tersangka. Nanti pasti akan ketahuan, apakah jaringan
tersangka pelaku Susilawati Cs benar-benar sindikat perdagangan bayi," katanya.
Informasi yang diperoleh tribun dari warga Perumahan Meditrania, rumah yang ditempati tersangka Susilawati di Blok FF1 nomor 1 memang sering didatangi wanita hamil tua. Sebagian warga mengetahui bahwa Susilowati sebagai agen TKW. Namun rumah yang ditempatinya tersebut tidak digunakan untuk penampunggan TKW yang didatangkan dari beberapa daerah maupun TKW yang pulang dari Malaysia.
"Informasinya, TKI yang didatangkan dan yang pulang dari Malaysia, tidak
ditampung di rumahnya itu. Ada penampungannya selain di rumahnya itu, kalau yang
dibawa ke rumahnya TKW yang hamil tua saja. Mereka itu TKW yang
bermasalah di Malaysia," ujar Hendrik salah seorang warga Meditrania.
Warga sekitar sudah lama mencurigai aksi Susilawati memperjualbelikan bayi. Bahkan
cerita Hendrik, sebelumnya pernah terjadi kasus sama. "Sudah dua kali. Sama kasusnya bang, dua TKW merasa anaknya dijual oleh dia. Tapi yang sebelumnya itu tidak seheboh yang sekarang ini," ungkap Hendrik.
Ernawati, ibu bayi malang itu masih meratapi nasibnya, yang harus berpanjang-panjang berurusan dengan polisi. Kepada Tribun ia mengaku, selain menjadi korban penjualan bayi, ia juga sempat ditipu oleh Susi dalam membayar biaya persalinan anaknya. Uang Rp 2,1 juta yang dibawa
dari Malaysia hasilnya bekerja sebagai Pembantu Rumah Tangga (PRT), akhirnya
dipergunakan sebanyak 1,5 juta untuk biaya persalinan. Namun saat penbayaran
yang diurus Susi, uang itu tidak dibayarkan semuanya.
"Hanya Rp 800 ribu dibayarkan Susi, saya tahunya saat akan mengurus kepulangan
dari rumah sakit itu. Kata pihak rumah sakit biaya persalinan saya baru dibayar
Rp 800 ribu, ternyata yang Rp 500 ribu diambil Susi. Terpaksalah saya nombokin
lagi," ungkap Ernawati.
Erna mengaku akan segera membawa bayinya itu pulang ke kampung halamannya di Lombok setelah proses kasusnya selesai.
"Saya tidak mengira akan begini jadinya, seperti orang gila saya tidak berjumpa dengan anak selama 11 hari itu. Tapi syukur, tidak ada terjadi apa-apa dengan anak saya. Anak saya, bayi baru lahir sudah dibawa kemana-mana," ungkap Ernawati seraya memberi susu anaknya di Selter Polresta Barelang. (wie/apr)
Anda sedang membaca artikel tentang
Susi Perdaya TKW Hamil
Dengan url
https://kriminalitasheboh.blogspot.com/2012/11/susi-perdaya-tkw-hamil.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
Susi Perdaya TKW Hamil
namun jangan lupa untuk meletakkan link
sebagai sumbernya
0 komentar:
Posting Komentar