Saya dari Rumah Mas Anas, Tidak Mau Dikorbankan Sendiri

Written By Unknown on Jumat, 12 Oktober 2012 | 11.24

Baca juga di Tribun Jakarta Digital

TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA- Borok mantan Wakil Sekjen DPP Partai Demokrat Angelina Sondakh kian terkuak, menganga.

Satu fakta baru diungkap saksi Mindo Rosalina Manulang, Kamis (11/10/2012) menyebut Angelina pernah mendatanginya ke rumah tahanan, pura-pura menyampaikan simpati dan keprihatinan, tapi ujung-ujungnya mengancam agar Rosa tutup mulut.

Kedatangan Angie berikut penyampaian ancaman kepada Rosa terungkap ketika jaksa penuntut umum membacakan percakapan terdakwa Angelina dengan Rosa yang tertuang dalam Berita Acara Pemeriksaan Rosa, di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta Pusat, Kamis (11/10/2012). Kemarin Rosa bersaksi untuk terdakawa Angie.

"(Angelina Sondakh) pernah datang menemui ke saya ke pondok bambu," kata Rosa di Pengadilan Tipikor, Jakarta.

Pada pertemuan itu, Angie pura-pura datang untuk bersimpati. "Pertama datang, dia (Angelina) bilang saya turut prihatin ke saya," kata Rosa.

Namun kemudian, Angie mulai protes kepada Rosa mengapa namanya dikaitkan dengan kasus korupsi wisma atlet. Angie berdalih tidak ikut terlibat kasus korupsi wisma atlet, tapi mengapa namanya dibawa-bawa. "Lalu saya bilang tidak tahu Mbak karena bukti-bukti sudah dipegang KPK," kata Rosa seperti tertuang dalam BAP.

Angie kembali membujuk Rosa untuk tutup mulut, tidak mengungkap keterlibatan janda mendiang Adjie Massaid itu. Bahkan Angie mengiming-imingi pekerjaan lebih baik kepada Rosa setelah dirinya selesai menjalani masa tahanan.

"Aduh saya lagi stres banget nih Mbak (Rosa), seolah-olah ini semua saya. Tolong lah mbak bantu saya. Mudah-mudahan setelah Mbak bebas kita cari kerjaan yang bener saja. Tolong ya Mbak bantu saya," ujar Angelina seperti ditirukan Rosa dalam BAP.

Permintaan Putri Indonesia 2001 itu dikomentari Rosa. Dia merasa sulit membantu, karena posisinya sebagai tahanan, apalagi semua telepon seluler miliknya sudah disita penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi. Semua bukti komunikasi terkait proyek, termasuk pebicaraan atau SMS dan BBM dengan Angelina ada di ponsel itu.

Nama Ketua Umum DPP Partai Demokrat Anas Urbaningrum pun kembali disebut dalam kasus ini. "Saya dari rumah Mas Anas, dan tidak mau dikorbankan sendiri," ungkap Angelina.

Rosa lalu menjawab, kalau Angelina sudah diamankan dalam kasus ini.

Setelah mendengar keterangan Rosa, politisi Demokrat yang sudah dinonaktifkan dari anggota DPR RI ini melontarkan perkataan bernada ancaman. "Kalau tidak, nanti saya bisa marah besar, Senayan bisa saya bikin tsunami lebih dahsyat daripada Nazar," ujar Angelina seperti kata jaksa.

Rosa kembali mengungkapkan dirinya siap menanggung ini. Tapi jika disuruh membantu Angelina, Rosa tidak tahu bagaimana caranya. "Terdakwa bilang, ya paling tidak Mbak Rosa membantu saya. Kita sama-sama sebagai seorang ibu," kata jaksa.

Semua keterangan dalam BAP itu ditanyakan jaksa, dan dibenarkan Rosa sebagai keterangan sebenarnya. EDWIN/YOGI


Anda sedang membaca artikel tentang

Saya dari Rumah Mas Anas, Tidak Mau Dikorbankan Sendiri

Dengan url

http://kriminalitasheboh.blogspot.com/2012/10/saya-dari-rumah-mas-anas-tidak-mau.html

Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya

Saya dari Rumah Mas Anas, Tidak Mau Dikorbankan Sendiri

namun jangan lupa untuk meletakkan link

Saya dari Rumah Mas Anas, Tidak Mau Dikorbankan Sendiri

sebagai sumbernya

0 komentar:

Posting Komentar

techieblogger.com Techie Blogger Techie Blogger