Diberdayakan oleh Blogger.

Popular Posts Today

Konflik dengan Istri, Hadi Lakukan Pelecehan Seksual di Transjakarta

Written By Unknown on Sabtu, 31 Agustus 2013 | 11.24

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kondisi penuh sesak penumpang dalam armada bus TransJakarta, Koridor IX jurusan Pluit-Pinang Ranti dimanfaatkan Hadi Suganda (30) untuk melampiaskan berahi bejatnya.

Ayah dari satu orang anak itu melakukan perbuatan asusila dengan menggesek-gesek kemaluannya hingga orgasme ke bagian celana belakang Ni dan Ot, dua karyawati yang menumpang bus tersebut.

Ditemui di ruang tahanan Polsek Jatinegara, Hadi mengaku tengah mengalami konflik dengan sang istri. Awalnya ia tak berniat menggesekkan kemaluannya kepada korban. Namun, kondisi yang penuh sesak membuat gairahnya bangkit dan langsung terlintas niat untuk melakukan pelecehan.

"Tidak sengaja awalnya, anu saya nongol begitu saja, jadi saya gesek-gesek. Istri saya pulang ke rumah orang tuanya, lagi ada masalah," ujarnya, Jumat (30/8/2013).

Saat ditanya apa yang membuat dirinya ejakulasi, Hadi hanya mengesekkan kemaluannya. "Karena tubuh saya dan tubuh dia sudah kena, sekalian saja saya gesek-gesek," katanya.

Sementara itu salah seorang korban Ot mengatakan, dirinya curiga dengan tingkah pelaku.

"Itu sampai bikin teman saya mual. Waktu saya lihat ke belakang, dia berusaha memasukkan kemaluannya ke dalam celana, tapi cairannya sudah keluar," katanya.

Mengetahui dirinya dan Ni menjadi korban pelecehan seksual, Ot langsung meneriaki pelaku yang terlihat akan turun di Shelter Busway BNN, Jalan MT Haryono, Jakarta Timur. Petugas yang mendengar teriakan Ot langsung mengamankan pria bertubuh kurus jangkung itu ke Mapolsek Jatinegara.

Kapolsek Jatinegara, Kompol Suminto menuturkan, pihaknya tengah memeriksa korban dan saksi terkait dugaan pelecehan tersebut. Dikarenakan terkait dengan pelecehan perempuan, maka setelah pemeriksaan awal, kasus ini akan dilimpahkan ke Unit Perlindungan Perempuan dan Anak Polres Jakarta Timur.

"Malam ini juga tersangka dan korban akan dibawa ke Unit Perlindungan Perempuan dan Anak Polres Jakarta Timur untuk diperiksa lebih lanjut," katanya.

Jika terbukti, HS terjerat pasal 281 KUHP dengan ancaman hukuman di atas dua tahun penjara.

Baca Juga:

Gadis Penjaga Rental VCD Dilecehkan Pemuda

Polisi Buru Perusak Bus TransJakarta dan Kopaja

Polisi Tilang Pengemudi Ferarri Usai Terobos Jalur TransJakarta


11.24 | 0 komentar | Read More

Polisi Kejar Penembak Guru Honorer di Bima

TEMPO.CO, Bima-Kepolisian Resor Kota Bima, Nusa Tenggara Barat terus mencari pelaku pembunuhan dengan menggunakan senjata api yang menewaskan Ariyani , 26 tahun pada Jumat 30 Agustus 2013 sekitar pukul 11.30 Wita di sebuah kos kosan belakang kampus Sekolah Tinggi Ilmu Keguruan dan Ilmu Pendidikandi Kelurahan Mande, Kecamatan Mpunda, Kota Bima.

"Kami masih melakukan penyelidikan dan pengejaran pelaku," ujar Kepala Polres Kota Bima Ajun Komisari Besar Kumbul Ks di lokasi kejadian.

Ariyani yang merupakan guru honorer SMU 3 Kota Bima tersebut tewas tertembak  di dalam sebuah kamar kos pada bagian dada sebelah kiri dan tembus ke paru-parunya. Dugaan sementara, motif pembunuhan adalah ketidaksengajaan.  Polisi menduganya dari tindakan pelaku yang meninggalkan sepeda motor Yamaha Mio biru, yang saat itu dikendarai korban ke kos.

Menurut keterangan sejumlah saksi pada polisi, pelaku penembakan adalah satu perempuan dan seorang pria yang membawa senjata api. Kedua orang tersebut masih dikejar polisi. » Untuk sementara motifnya main main senjata. Kami masih memeriksa saksi dan mengolah TKP,: kata Kumbul.

AKHYAR M NUR


11.24 | 0 komentar | Read More

Usai disidang, 6 tahanan kasus narkoba kabur di Jayapura

MERDEKA.COM. Enam orang tahanan Kejaksaan Negeri (Kejari) Jayapura, Papua, kabur dari mobil tahanan Jaksa pasca-sidang di Pengadilan Negeri Abepura, Kamis (29/8). Enam orang tersebut merupakan tahanan titipan Kejari di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Narkotika Kelas II A Jayapura.

"Benar ada enam tahanan Kejari Jayapura yang kabur pascasidang di Pengadilan Negeri Jayapura dan mereka sekarang sedang ditangani oleh Kejaksaan Negeri," kata Kepala Lapas Narkotika Kelas II A Jayapura Nirhono Djatmokoadi, Sabtu (31/8).

Dia mengatakan, awalnya ada 16 tahanan kejaksaan yang dititipkan ke Lapas Narkotika. Ketika hendak disidangkan telah dibuat rekomendasi kepada pihak Kejaksaan untuk mengeluarkan tahanan tersebut guna melakukan proses persidangan di Pengadilan.

"Sore harinya, tahanan tersebut dikembalikan ke Lapas hanya 10 orang. Ketika ditanyai, petugas kejaksaan mengaku bahwa enam tahanan lainnya telah kabur dari mobil di sekitar Lapangan Terbang Advent Doyo Baru Distrik Waibu Kabupaten Jayapura sekitar pukul 19.00 WIT," ujarnya seperti dilansir Antara.

Meskipun tidak memiliki kewenangan untuk menangani keenam tahanan yang kabur ini karena masih merupakan kewenangan Kejari Jayapura, Nirhono telah berkoordinasi dengan pihak Kepolisian Resor (Polres) Jayapura untuk melakukan proses pencarian.

"Sampai saat ini kami bersama pihak Polres jayapura masih terus melakukan pencarian," tambahnya.

Dari data yang berhasil dihimpun Antara di lapangan, keenam tahanan tersebut merupakan tahanan terpidana kasus narkoba, yaitu Wilson Gonay, Ronny Patrick, Viktor Sumalena, Oskar Tamoni, Stenly Murib, dan Joni Yehuda Hamadi.

Dua dari enam tahanan itu yaitu Stenly Murib dan Ronny Patrick merupakan tahanan yang berkewarganegaraan Papua Nugini.

Topik pilihan:

Kasus hambalang | Pilgub Jatim | Konvensi Demokrat | Jokowi ahok | Telkomsel

Sumber: Merdeka.com
11.24 | 0 komentar | Read More

Kerugian Negara Akibat Narkoba Capai Rp 48 Triliun

Written By Unknown on Jumat, 30 Agustus 2013 | 11.25

TEMPO.CO, Kupang--Direktur pasca rehabilitasi Badan Narkotika Nasional (BNN) Pusat, Suyono mengatakan kerugian negara akibat penyalahgunaan narkotika dan obat terlarang (Narkoba) mencapai Rp 48 triliun.  "Kerugian akibat narkoba sangat besar," kata Suyono, Kamis, 29 Agustus 2013.

Menurut dia, total dana itu yang digunakan pengguna dan pengecer untuk membeli narkoba, serta membiayai pengobatan dan rehabilitasi bagi pengguna Narkoba. Walaupun diakuinya belum semua pengguna Narkoba masuk panti rehabilitasi, karena keterbatasan panti. "Kerugian paling banyak justru untuk membeli narkoba," katanya.

Berdasarkan data BNN, katanya, jumlah pengguna narkoba di Indonesia mencapai 4 juta orang, namun hanya sekitar 18 ribu orang yang masuk panti rehabilitasi. Karena panti rehabilitasi narkoba yang dimiliki pemerintah hanya sebanyak 10 panti.

Sedangkan pihak swasta punya 90 panti, sehingga total panti rehabilitasi narkoba di Indonesia sekitar 100 panti. "100 panti ini hanya mampu menampung 18 ribu pengguna narkoba, sedangkan sisanya belum tertangani," katanya.

Karena itu, butuh peran serta semua pihak untuk menekan angka kerugian negara ini, dengan meminimalisir pengguna dan peredaran narkoba di negeri ini.

Direktur Narkoba Polisi daerah (Polda) Nusa Tenggara Timur, Komisaris Mushairi mengatakan, pihaknya akan memperketat pengawasan di perbatasan Indonesia- Timor Leste di Atambua, Belu yang menjadi titik masuk Narkoba ke Indonesia. "Pengawasan terus kami tingkatkan di perbatasan kedua negara," katanya.

YOHANES SEO

Terhangat:

Pilkada Jatim | Konvensi Partai Demokrat | Suap SKK Migas

Berita Populer:

Tolak Demo, Tokoh Masyarakat Dukung Lurah Susan

Dipimpin Lurah Susan, Warga Lenteng Tak Ambil Pusing

8 dari 10 Analis Jagokan Jokowi Jadi Presiden

Sampah Sisa Resepsi Atiqah-Rio Jadi Perbincangan


11.25 | 0 komentar | Read More

Ada 42 Ribu Pengguna Narkoba di NTT

TEMPO.CO, Kupang--Penggunaan dan peredaran narkoba di Nusa Tenggara Timur (NTT) yang cukup tinggi dengan menempati urutan kelima secara nasional menempatkan daerah itu menjadi daerah rawan Narkoba.

"NTT daerah yang cukup rawan narkoba dan sangat mengkhawatirkan," kata Direktur pasca rehabilitasi Badan Narkotika Nasional (BNN) Pusat, Suyono kepada wartawan di Kupang, Kamis, 29 Agustus 2013.

Berdasarkan data BNN, menurut dia, pengguna narkoba di NTT tahun 2011 mencapai 42.461 orang, diantaranya, 13.724 coba pakai, 19.048 pemakai, 420 pengguna jarum suntik dan 1000 lebih pencandu narkoba.

Tingginya pengguna dan pemakai narkoba di NTT, katanya, menyebabkan daerah ini menempati urutan kelima secara nasional. Apalagi, NTT merupakan pintu masuk narkoba ke Indonesia dari luar negeri melalui Timor Leste.

Direktur Narkoba Polda NTT, Komisaris Mushairi mengatakan, BNN telah menangkap pengedar dan penyeludup narkoba dari Timor Leste. "Saya yakin jaringan narkoba yang lama sudah ditangkap seluruhnya, termasuk yang di Nusakambangan," katanya.

Namun, kata Mushairi, pihaknya masih terus memantau dan memperketat pengawasan di wilayah perbatasan dengan memasang x-ray dan pemantauan melalui jaringan telekomukasi terhadap jaringan baru narkoba. "Kami sekarang pantau jaringan baru dari Timor Leste," katanya.

YOHANES SEO

Terhangat:

Pilkada Jatim | Konvensi Partai Demokrat | Suap SKK Migas

Berita Populer:

Tolak Demo, Tokoh Masyarakat Dukung Lurah Susan

Dipimpin Lurah Susan, Warga Lenteng Tak Ambil Pusing

8 dari 10 Analis Jagokan Jokowi Jadi Presiden

Sampah Sisa Resepsi Atiqah-Rio Jadi Perbincangan


11.25 | 0 komentar | Read More

Ketua KPK: Ada Penyelidikan Lain di SKK Migas

TEMPO.CO, Jakarta -  Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Abraham Samad mengatakan lembaganya sedang menyelidiki kasus lain di Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas). "Ada lidik baru," kata Abraham, di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis, 29 Agustus 2013.

Namun, Abraham enggan memberikan informasi detail ihwal kasus yang masih dalam status penyelidikan tersebut. "Sekarang tidak bisa disampaikan dulu, ya."

Kasus suap di SKK Migas sudah menjerat tiga orang menjadi tersangka. Ketiganya adalah Kepala SKK Migas Rudi Rubiandini, petinggi Kernel Oil Simon Gunawan, dan pelatih golf Deviardi (Ardi). Mereka ditahan rumah tahanan KPK di C1 gedung KPK, Kuningan, Jakarta Selatan, dan di Guntur, Manggarai, Jakarta Selatan.

Kamis, 15 Agustus 2013, KPK meminta empat orang lagi dicegah bepergian ke luar negeri. Mereka adalah Kepala Divisi Komersialisasi Minyak Bumi dan Kondensat SKK Migas, Agus Sapto Raharjo Moerdi Hartono, Kepala Divisi Komersial Gas SKK Migas Popo Ahmad Nafis, Kepala Divisi Operasi SKK Migas, Iwan Ratman dan  satu orang dari perusahaan swasta yakni Direktur PT Surya Parna Niaga, Artha Merish Simbolon.

Belum jelas apa kaitan keempat orang itu dengan kasus penyuapan Kepala SKK Migas Rudi Rubiandini.

PRIHANDOKO

Berita Terpopuler:

Mahfud Md. Tolak Ikut Konvensi Demokrat

15 Nama Anggota DPR Hilang, Ini Kata Marzuki 

Khofifah Kalah di Pilkada Jatim? PKB: Tunggu Dulu 

Hasil Lengkap Pilkada Jatim Versi Hitung Cepat LSI

Tim Khofifah Mengaku Temukan Kecurangan di Madura 


11.25 | 0 komentar | Read More

BNN Belum Serahkan Barang Sitaan Sersan BW Kepada TNI

Written By Unknown on Kamis, 29 Agustus 2013 | 11.24

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Badan Narkotika Nasional (BNN) belum menyerahkan barang-barang yang disita dari Sersan Bambang Winarno (BW) kepada penyidik TNI.

Hal tersebut dikarenakan masih adanya sengketa pengusutan kasus dugaan Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU) yang dilakukan Serma Bambang dengan tidak pidana inti bisnis narkoba.

Direktur Pengawasan Tahanan dan Barang Sitaan BNN Kombes Sundari mengungkapkan bahwa pihaknya sudah mendapatkan permintaan dari pihak TNI untuk menyerahkan barang yang disita dari Serma Bambang.

"Belum ada (barang sitaan yang diserahkan)," ujarnya saat ditemui di Gedung BNN, Cawang, Jakarta Timu, Rabu (10/8/2013).

Dikatakannya saat ini pihaknya terkendala peraturan perundang-undang terkait kewenangan penyidikan mengingat pelakunya seorang anggota TNI. Untuk itu BNN berinisiatif menggelar rapat koordinasi untuk menemukan jalan keluar mengenai penanganan kasus pencuian uang yang dilakukan oknum anggota TNI.

Apalagi mengenai penyitaan transaksi keuangan dari bank yang dimilik Serma Bambang, BNN tidak bisa memberikannya kepada TNI karena bank hanya memberikannya untuk penyidik yang berwenang.

"Rekening itu kan alat bukti yang penting dalam tindak pidana pencucian uang, tetapi tidak boleh dikasih kepada TNI, karena Bank hanya merilisnya untuk BNN. TNI pun sudah minta ke bank tapi ditolak," ungkapnya.

Sementara Kepala Dinas Penegakan Hukum dan Pembinaan Mabes TNI Kolonel Edy Imran mengungkapkan seharusnya barang bukti tersebut diserahkan kepada penyidik militer.

"Harusnya diserahkan kepada kita semuanya," ujarnya.

BW dicokok petugas BNN Selasa (2/7/2013) setelah menerima paket berisi narkotika dari rekannya RY di sebuah bengkel motor. Petugas mencokoknya saat berada di dalam mobil ketika hendak meninggalkan bengkel. BNN mendapatkan 300 butir ekstasi dari operasi tangkap tangan tersebut. Sementara di kediamannya, petugas menyita 20 butir ekstasi dan 1 kg sabu.

BNN menduga aset-aset BW bersumber dari transaksi narkotika yaitu berupa rumah mewah di Riau, Nissan X-trail, sebuah dealer motor, restoran, dan sejumlah perkebunan sawit di Riau.

Petugas juga menyita beberapa barang bukti dari kediaman BW, antara lain 3 BPKB sepeda motor, satu unit mobil Honda Brio, 2 buah laptop, dan seperangkat CCTV.

BW bersama rekannya RY sesama prajurit TNI AU merupakan pemasok pil ekstasi ke beberapa klub malam besar di Pekanbaru.

Baca Juga:

Usut Pencucian Uang Narkoba Serma BW Kewenangan Siapa?

BNN dan TNI Gelar Rakor Kewenangan Pengusutan TPPU Serma BW

BNN Musnahkan 10,09 Kg sabu dan 9.057 Butir Ekstasi


11.24 | 0 komentar | Read More

Rudi Rubiandini diberi sanksi sama seperti Septy Sanustika

MERDEKA.COM. Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melarang tersangka kasus dugaan suap pengurusan kegiatan usaha hulu minyak dan gas di Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas (SKK Migas) pada 2012 sampai 2013, Rudi Rubiandini menerima kunjungan selama satu bulan.

Menurut Wakil Ketua KPK, Bambang Widjojanto, hukuman itu sama dengan yang diterima oleh istri Ahmad Fathanah, Septy Sanustika.

"Sama kaya istri Fathanah. Kira-kira satu bulan tidak boleh menerima kunjungan," kata Bambang dalam jumpa pers di Gedung KPK, Jakarta, Rabu (28/8).

Dalam perkara Rudi, pada Senin lalu, muncul dalam pemberitaan di beberapa media massa soal wawancara dengan mantan Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral itu dengan beberapa pewarta. Buntut dari kejadian itu, KPK mengaku bakal lebih ketat menyeleksi para pembesuk tahanan.

"Setiap pengunjung yang hadir harus terkonfirmasi sebagai keluarga atau penasehat hukum. Kalau orang-orang dari luar itu harus memberitahukan secara jelas apa maksud kunjungannya," ujar Bambang.

Beberapa waktu lalu, KPK melarang Septy mengunjungi suaminya, Ahmad Fathanah, lantaran kedapatan mengabadikan kunjungannya ke Rumah Tahanan KPK dengan kamera foto. Alhasil, gara-gara kelakuannya itu, Septy tidak bisa melihat Fathanah selama sebulan di Rutan KPK.

Sumber: Merdeka.com
11.24 | 0 komentar | Read More

Demi Pilgub, Penghuni Lokalisasi Pulang Kampung

TEMPO.CO, Madiun - Sehari menjelang Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Timur, lokalisasi Gude atau Wisma Wanita Harapan di Desa Teguhan, Kecamatan Jiwan Kabupaten Madiun sepi. Mayoritas para pekerja seks komersial (PSK) penghuni tempat pelacuran itu pulang ke kampung halamannya masing-masing. "Untuk nyoblos besok,'' ujar Thohirin, Ketua Kelompok Arjuna yang membina lokalisasi setempat, Rabu, 28 Agustus 2013.

Menurut dia, jumlah pelacur yang pulang kampung  sebanyak 81 orang. Mayoritas di antara mereka merupakan warga beberapa kabupaten di Provinsi Jawa Timur. Antara lain Sidoarjo, Kediri dan Blitar. Selain itu, juga berasal dari Kabupaten Madiun terutama wilayah Kecamatan Gemarang dan Kare. "Mereka pulang karena bukan warga Desa Teguhan,'' katanya.

Namun bagi penghuni lokalisasi yang sudah tercatat sebagai penduduk desa setempat tetap terdaftar sebagai pemilih di tempat pemungutan suara (TPS) 1 Desa Teguhan. Mereka, lanjut Thohirin, berjumlah 28 orang yang terdiri dari PSK dan mucikari. Proses pencoblosan itu tidak berlangsung di TPS khusus.

Ketua KPU Kabupaten Madiun Anwar Sholeh Azarkoni menyatakan pihaknya memang tidak menyediakan TPS khusus. Alasannya,  wilayah Kabupaten Madiun tidak memiliki lembaga pemasyarakatan maupun rumah tahanan. Fasilitas penamampung narapidana maupun tersangka tindak pidana itu berada di wilayah Kota Madiun.

TPS khusus juga tidak disediakan di pusat pelayanan kesehatan. Pasien di Rumah Sakit Daerah (RSUD) Caruban, rumah sakit paru-paru di Kecamatan Wungu, rumah sakit Dolopo, dan Puskesmas Balerejo. ''Petugas dari TPS terdekat dengan rumah sakit yang akan mendatangi pasien,'' kata Anwar dihubungi.

NOFIKA DIAN NUGROHO


11.24 | 0 komentar | Read More

Ditjen PAS Usulkan Pembangunan Lapas Khusus Teroris

Written By Unknown on Selasa, 27 Agustus 2013 | 11.25

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur Jenderal Pemasyarakatan (Dirjen PAS) Kementerian Hukum dan HAM Bambang Krisbanu menyatakan, pihaknya mengusulkan tahanan teroris berada di lembaga pemasyarakatan (lapas) khusus. Bambang pun mengusulkan pembangunan lapas khusus teroris.

"Ya, kami mengusulkan seperti itu. Mudah-mudahan itu terwujudm, karena kami sudah berbicara dengan BNPT. BNPT (Badan Nasional Penanggulangan Terorisme) ingin buat penjara di daerah Sentul," kata Bambang di Gedung DPR, Jakarta, Senin (26/8/2013).

Ia berharap, teroris di seluruh Indonesia yang mencapai 400 narapidana, bisa ditampung di lapas tersebut.

"Secara administratif kami yang mengerjakan, secara keamanan, pembinaan biar ahlinya lah. Ini wacana saya yang mudah-mudahan ke depan bisa terakomodir," imbuhnya.

Menurut Bambang, saat ini pembangunan lapas sedang dibahas di tingkat menteri. Ia menjelaskan, BNPT, BNN, dan Densus 88 juga sudah berada di lokasi pembangunan itu.

"Jadi, ini suatu pekerjaan yang tidak semudah membalikkan telapak tangan. Kerja sama ini sudah ada sejak setahun lalu, tapi ini perlu hati-hati. Tidak semudah seperti membalikkan telapak tangan untuk urusan teroris," tuturnya.

Mengenai penjara khusus teroris, Wakil Ketua Komisi III DPR Aziz Syamsuddin mengaku belum mengetahui rencana pembangunan tersebut.

"Karena itu kan di perencanaan di setjen. Saat itu kami pernah usulkan. Dengan Rp 1 triliun bisa kita selesaikan satu lapas untuk menampung. Tapi, kebijakan pemerintah dipecah ke provinsi-provinsi, akhirnya seperti ini. Policy yang tidak tepat sasaran, dampaknya setahun dua tahun kemudian, ini yang kami rasakan," paparnya. (*)

Baca Juga:

Kepala BNPT Akan Jadi Saksi Pernikahan Bella Saphira

Petugas Berbadan Tegap Tangkap Satu Pria dan Satu Wanita di Tasik

Habib Rizieq Nilai Densus 88 Laik Diajukan ke Pengadilan Internasional


11.25 | 0 komentar | Read More

BNN dan Muhammadiyah Ingin Ciptakan Masyarakat Madani Bebas Narkoba

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Badan Narkotika Nasional (BNN) berusaha mengatasi kompleksitas masalah narkoba dengan berbagai upaya maksimal.

Sebagai lembaga yang bertugas melaksanakan kebijakan Pencegahan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN), BNN tidak pernah akan bisa berhasil, tanpa dukungan dari berbagai pihak.

Karena itulah, BNN menjalin kerja sama dengan berbagai lini bangsa, untuk bersama-sama memerangi narkoba, salah satunya Muhammadiyah, sebagai organisasi Islam ternama di Indonesia.

Hal tersebut diwujudkan dengan ditandatanganinya nota kesepahaman (MoU) antara BNN dengan Pimpinan Pusat Muhammadiyah di Gedung Dakwa Muhammadiyah, Senin (26/8/2013).

Nota kesepahaman ditandatangani Anang Iskandar selaku Kepala BNN, dan Dien Syamsuddin selaku Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Ruang lingkup kerja sama yang disepakati, antara lain:

1. Kerja sama diseminasi informasi dan advokasi di bidang P4GN

2. Memasukkan materi tentang bahaya penyalahgunaan narkoba ke dalam kurikulum pendidikan

3. Pembentukan serta pemberdayaan kader anti-penyalahgunaan narkoba

4.Pelaksanaan tes uji narkoba di lingkungan Muhammadiyah

5. Sosialisasi wajib lapor bagi pecandu, penyalahguna, dan korban penyalahgunaan narkoba

6. Pemberian dukungan pembentukan Unit Berbasis Komunitas (Community Based Unit/CBU)

7. Peningkatan pemberdayaan dan kapasitas lembaga rehabilitasi.

Penandatanganan nota kesepahaman, dilakukan untuk meningkatkan sinergitas antara para pihak, untuk dapat menciptakan lingkungan yang bersih dan bebas dari penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba.

Ini sesuai prinsip gerakan Muhammaddiyah dalam menciptakan masyarakat madani. Muhammadiyah sebagai gerakan amar ma'ruf nahi munkar, telah melakukan berbagai upaya di bidang P4GN yang melibatkan kader di organisasi otonom, majelis, dan lembaga di lingkungan Muhammadiyah.

Saat ini, ada empat juta korban penyalahguna narkoba, yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Dari jumlah itu, hanya sekitar 18 ribu (0,47 persen) yang mendapat layanan terapi dan rehabilitasi.

Selebihnya, belum dapat terlayani dan dikahwatirkan akan terus mengonsumsi narkoba. Jika tidak ada upaya penanganan sinergis dan komprehensif, maka bangsa Indonesia akan mengalami kerugian yang tidak ternilai besarnya.

Dengan ditandatanganinya nota kesepahaman ini, BNN berharap ada peran serta dari organisasi masyarakat, untuk turut berupaya menekan jumlah penyalahguna narkoba, dan membawa seluruh masyarakat Indonesia terbebas dari bahaya penyalahgunaan narkoba. (*)

Baca Juga:

BNN Musnahkan 10 Kg Sabu serta 9.057 Butir Ekstasi

BNN Takkan Kendorkan Kinerja Meski Anggaran Berkurang

Anggaran Berkurang, BNN Tak Akan Kendorkan Kinerja


11.25 | 0 komentar | Read More

John Travolta Miris Selebritas Tewas Overdosis

TEMPO.CO, Jakarta -Belakangan semakin banyak selebritas Hollywood yang meninggal karena overdosis obat terlarang. Hal ini membuat aktor veteran, John Travolta meminta aturan pencegahan untuk memerangi narkoba.

"Ini perlu diakhiri, kepergian para seniman karena obat-obatan, membuat saya lelah soal ini," ujar Travolta dalam acara malam perayaan Gereja Scientolgy ke-44, Sabtu 24 Agustus 2013.

Aktor berusia 59 tahun ini mengatakan, sudah lama ingin membawa topik ini dalam pembicaraan yang lebih serius. Ia meminta rekan selebritas Hollywood lainnya untuk mengambil langkah penting yang perlu dilakukan. "Aku tidak ingin kehilangan banyak seniman lagi. Ini sudah terlalu banyak," tambahnya.

Travolta yang aktif dalam kegiatan gereja Scientology juga mendiskusikan program detoksifikasi bagi para pecandu. Ia yakin banyak pilihan pengobatan bagi para pecandu yang ingin sembuh dari kecanduan. "Kami punya jawabannya, solusinya bagi para pecandu," ujarnya meyakinkan.

Kegelisahan Travolta beralasan, mengingat banyaknya selebritas muda yang tewas karena overdosis narkoba. Sebut saja aktor muda Cory Monteith, yang berperan sebagai Finn Hudson dalam serial Glee. Monteith meninggal karena keracunan alkohol dan heroin di kamar hotelnya, 13 Juli 2013.

ET | DEWI RETNO


11.25 | 0 komentar | Read More

Ini Sebab Investor Ogah ke Lampung

Written By Unknown on Senin, 26 Agustus 2013 | 11.24

Laporan Tim Liputan Khusus Tribun Lampung Ridwan Hardiansyah & Heribertus

TRIBUNNEWS.COM, LAMPUNG - Daya tarik Provinsi Lampung sebagai daerah tujuan investor patut menjadi pertanyaan.

Empat bulan menjelang tutup tahun, realisasi investasi baru mencapai Rp 234 miliar atau 11,7 persen dari target Rp 2 triliun.

Pemicu minimnya aliran dana investasi ke Bumi Ruwa Jurai diduga karena beberapa faktor. Selain kondisi infrastruktur, keamanan, perizinan juga ada faktor politik.

Khusus faktor politik seperti pemilihan kepala daerah berdampak pada kegiatan ekonomi, khususnya penanaman modal usaha.

Kondisi ini bisa tampak pada data rekapitulasi perkembangan proyek investasi di Lampung sejak 2004 sampai 2011 yang dihimpun Tribun, Minggu (25/8).

Pada 2004 saat pemilihan legislatif (pileg) dan pemilihan presiden (pilpres) berlangsung, investasi di Lampung sebesar Rp3,03 triliun.

Jumlah investasi mengalami peningkatan pada 2005-2007 masing-masing sebesar Rp 4,37 triliun, Rp 4,88 triliun, dan Rp 3,185 triliun.
 
Jumlah investasi kembali menurun pada 2008 saat pemilihan gubernur (pilgub) berlangsung, yakni sebesar Rp2,71 triliun.

Ketika pileg dan pilpres dilaksanakan pada 2009, jumlah investasi di Lampung sebesar Rp2,36 triliun.

Pada 2010 saat wakil rakyat hasil pileg 2009 serta presiden dan wakil presiden terpilih mulai menjalankan tahun pertama pemerintahan, angka investasi tidak meningkat dari tahun sebelumnya, yakni Rp 2,28 triliun.
 
Jumlah investasi meningkat tajam menjadi Rp 4,986 triliun pada 2011 dan bertahan pada besaran yang hampir sama pada tahun berikutnya, Rp 4,988 triliun.

Suasana politik kembali muncul pada 2013 melalui penjadwalan pelaksanaan pilgub oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Lampung.

Menurut Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Lampung Yusuf Kohar, faktor utama yang menjadi alasan dan landasan bagi investor untuk menanamkan modalnya di suatu daerah tertentu adalah keamanan dan kepastian hukum.

Pada setiap momen pemilihan kepala daerah, pemilihan presiden, atau pemilihan legislatif, para investor cenderung menunggu hingga peristiwa gelaran politik selesai.

Karena itu pula, kata Kohar, nilai investasi di Lampung pada tahun-tahun politik cenderung lebih kecil dibanding tahun-tahun yang tidak mengalami peristiwa politik.

"Pengusaha pasti akan wait and see. Politik bisa sangat berpengaruh terhadap dunia usaha dan perekonomian. Politik juga sangat sulit diprediksi terkait kondisi keamanan di masyarakat. Jadi wajar saya kalau pada tahun politik, investasi kita lebih rendah," kata Kohar, Jumat (22/8).

 Kohar menjelaskan, keputusan para investor untuk menanamkan modalnya di suatu daerah tidak hanya dipengaruhi fator keamanan dan kepastian hukum. Keputusan investor untuk membangun usahanya di daerah juga dipengaruhi faktor kepemimpinan atau sosok kepala daerahnya.

Baca Juga:

Rutan Menggala Sebar Foto Identitas 3 Tahanan yang Melarikan Diri

SPBU Banjar Agung Dirampok Mantan Karyawan dan Petugas Kebersihan

Keluarga Diduga Selundupkan Gergaji ke Dalam Rutan Menggala


11.24 | 0 komentar | Read More

KPU Lampung Siap Gugat Pemprov ke Mahkamah Konstitusi

TRIBUNNEWS.COM, LAMPUNG - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Lampung, tengah bersiap- siap untuk melayangkan gugatan terhadap Pemprov setempat, ke Mahkamah Konstitusi (MK).

Langkah ini, diambil apabila anggaran pelaksanaan pemilihan gubernur dan wakil gubernur (pilgub) tahun 2013 tetap tidak ada kejelasan.

Apalagi, kalau pemprov akhirnya tidak mengalokasikan anggaran pilgub dalam APBD Perubahan (APBDP) 2013.

"Kami sedang mempertimbangkan untuk mengajukan gugatan sengketa kewenangan (pemprov) ke MK, apabila pemprov tidak memenuhi kewajiban sesuai UU 32/2004 jo UU 8/2012 tentang Pemerintahan Daerah, dengan tidak mengusulkan anggaran Pilgub 2013 dalam APBDP 2013," ujar Ketua KPU Lampung Nanang Trenggono melalui ponsel, Minggu (25/8/2013).
 
Nanang menjelaskan, niat untuk mengajukan gugatan tersebut timbul lantaran pihaknya merasa sudah menunaikan tugas dan kewajiban dalam menetapkan dan menjalankan jadwal dan tahapan pilgub.

Di sisi lain, menurut dia, kewajiban pemprov dalam mengalokasikan anggaran belum terlaksana.

"Pilgub Lampung 2013 sudah menjadi keputusan pemerintah pusat (Kemendagri). Pemprov sendiri sudah menyetujui jadwal dan tahapan dengan menyerahkan DAK-2 (data agregat kependudukan per kecamatan) dan DP4 (daftar penduduk potensial pemilih pemilu)," katanya.

Alasan lainnya, Nanang mengungkapkan, pimpinan DPRD Lampung sudah melayangkan surat resmi kepada gubernur.

Isi surat itu adalah imbauan agar pemprov segera mengirim usulan APBDP 2013 dengan mengakomodasi anggaran pilgub.

"Info yang saya peroleh dari pimpanan DPRD hari ini (Minggu), pemprov belum mengirim usulan APBDP 2013 sampai hari ini (Minggu)," tandasnya. (ben/val)

Baca Juga:

Ini Sebab Investor Ogah ke Lampung

Rutan Menggala Sebar Foto Identitas 3 Tahanan yang Melarikan Diri

SPBU Banjar Agung Dirampok Mantan Karyawan dan Petugas Kebersihan


11.24 | 0 komentar | Read More

Dua Bocah Sering Memalak Usai Mabuk Ganja

Laporan wartawan Wartakotalive.com, Bintang Pradewo

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dua remaja diamankan aparat Polsek Sawah Besar, ketika sedang menikmati 5 gram ganja di lahan parkir depan diskotik kawasan Jalan Mangga Besar, Taman Sari, Jakarta Barat, Minggu (25/8/2013) dini hari WIB.

Menurut Kapolsek Sawah Besar Kompol Shinto Silitonga, kedua remaja berinisial IW (16) dan DR (15) ditangkap ketika sedang asyik membakar ganja.

Penangkapan kedua bocah karena mendengar keluhan dari warga sekitar yang melaporkan kepada polisi.

"Kedua orang itu ditangkap pukul 03.30 WIB. Berawal dari laporan warga, bahwa kedua anak tersebut dinilai sering meresahkan lingkungan sekitar, jika sudah dalam keadaan mabuk," kata Shinto Silitonga di Mapolsek Sawah Besar, Jakarta Pusat, Minggu (25/8/2013).

Shinto menjelaskan, kedua bocah sudah putus sekolah, dan keduanya juga sering memalak pemilik warung ketika sehabis mabuk ganja.

Dari keterangan saksi, barang haram itu didapatkan dari EM (34) yang tinggal di Gedung Menara Prima Casablanca, Setiabudi, Jakarta Selatan.

"Dari tangan EM didapatkan barang bukti ganja seberat 10 gram. Ketiganya akan dikenai hukuman," cetusnya. (*)

Baca Juga:

Jalan KS Tubun ke Arah Jalan Gatot Subroto Ditutup untuk Milad FPI

Ribuan Massa FPI Mulai Padati Jalan Petamburan, Arus Lalin Tersendat

Pemadam Kebakaran Masih Menyisir Pasar Palmerah yang Terbakar


11.24 | 0 komentar | Read More

Polda Tangkap Pemilik Pistol dan Peluru di TMII

Written By Unknown on Minggu, 25 Agustus 2013 | 11.24

TEMPO.CO , Jakarta:Kepolisian Daerah Metro Jaya berhasil menangkap tersangka pemilik pistol dan peluru yang ditemukan di Anjungan Jawa Tengah, Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta Timur. Tersangka, Aris Widagdo, 45 tahun, ditangkap ketika berada di penginapan di Bandung, Jawa Barat.

Kepala Sub Direktorat Kejahatan dan Kekerasan (Jatanras) Polda Metro, Ajun Komisaris Besar Herry Heryawan, membenarkan penangkapan itu. "Saya yang memimpin penangkapan," ujar Herry kepada Tempo, Sabtu 24 Agustus.

Ia mengatakan, polisi menangkap Aris ketika sedang berada di hotel Citra Papan 2, Jalan Raya Cipacing, Bandung, Jawa Barat. Selama diinterogasi, tersangka mengakui senjata dan peluru yang ditemukan di Taman Mini merupakan miliknya.

Saat ditangkap, polisi juga mengamankan sejumlah alat bukti seperti tiga laras senjata api dan dua silinder revolver.

Setelah menangkap Aris, kata Herry, polisi akan melakukan pengejaran terhadap salah satu rekannya. Diperkirakan, rekan Aris itu sedang menuju Jakarta saat ini. "Kami juga bakal melakukan interogasi lagi kepada tersangka," ujarnya.

Sebelumnya, sebuah kardus berisi pistol dan ratusan amunisi peluru yang diduga aktif ditemukan di Penginapan Duta Seni Pangrawat, Anjungan Jawa Tengah, Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta Timur.

Sejumlah barang bukti diamankan dari kardus itu, diantaranya 479 peluru dengan rincian 6 butir peluru kaliber 9 milimeter, 4 butir peluru kaliber 7 milimeter super, 1 peluru kecil, 8 butir selongsong peluru kosong, dan 460 butir peluru tajam AK-47 kaliber 7,62 milimeter. Kemudian diamankan juga satu buah pematik revolver, satu silinder revolver, 23 mimis senapan angin, dua koper berisi pakaian, dan satu set alat pancing.

SUTJI DECILYA


11.24 | 0 komentar | Read More

Dua Terduga Teroris Dibawa dari Riau ke Jakarta

TEMPO.CO , Jakarta: Dua terduga teroris yang ditangkap Densus 88 di Kecamatan Kandis, Kabupaten Siak, Riau diterbangkan ke Jakarta, Sabtu, 24 Agustus 2013 sore melalui Bandara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru.

Kedua terduga teroris itu diterbangkan menggunakan pesawat Lion Air Boeing 737, JT 291. Mereka adalah Agus Sunyoto alias Syafaruddin alias Gapek, 28 tahun dan Ridwan alias Ismail, 52 tahun. Densus 88 menangkap dua terduga teroris itu di Jalan Bambu Kuning, Pasar Minggu, Kelurahan Kandis, Kecamatan Kandis, Kabupaten Siak, Riau. Penangkapan dilakukan pada subuh hari pada Kamis, 22 Agustus 2013, pukul 05.30 WIB.

Walaupun sepanjang pantauan Tempo, tidak terlihat tanda-tanda pengawalan khusus di bandara. Kedua pelaku dan anggota Detasemen 88 tidak terlihat. "Pengawalan dilakukan secara diam-diam seperti penumpang biasa, agar tidak terjadi kepanikan," kata sumber Tempo dari kepolisian.

Kepala Bidang Humas Polda Riau, Ajun Komisaris Hermansyah membenarkan kedua tersangka dibawa ke Jakarta. "Benar, keduanya sudah dibawa ke Jakarta," ujarnya kepada Tempo, Sabtu, 24 Agustus 2013.

Kepala Bidang Humas Polda Riau Ajun Komisaris Hermansyah membenarkan penangkapan tersebut, namun Hermansyah enggan menjelaskan lebih terperinci kronologis penangkapan tersebut.

"Nanti, Mabes Polri yang akan menjelaskan," ujarnya, kepada Tempo, Sabtu, 24 Agustus 2013.

Agsus Sunyoto disebut-sebut Napi yang kabur saat kerusahan terjadi di LP Tanjung Gusta Medan. Ridwan merupakan DPO teroris. Mereka merupakan satu komplotan saat meyerbu Mapolsek Hamparan Perak dan perampokan Bank CIMB.

RIYAN NOFITRA


11.24 | 0 komentar | Read More

Pemilik Senjata di TMII Tertangkap di Bandung

TEMPO.CO , Jakarta:Polisi menangkap Aris Widagdo, 45 tahun, pemilik kardus berisi pistol dan ratusan peluru yang ditinggalnya di Anjungan Jawa Tengah, Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta Timur, pada Jumat kemarin. Aris ditangkap anggota Subdirektorat Kejahatan dan Kekerasan Polda Metro Jaya di Bandung, Jawa Barat.

"Ditangkapnya Jumat malam (23 Agustus) pukul 20.30 di hotel Citra Papan 2, Jalan Raya Cipacing Bandung," kata Juru bicara Kepolisian Resor Metro Jakarta Timur, Sabtu, 24 Agustus 2013.

Didik menjelaskan, saat penangkapan polisi juga menyita tiga laras senjata api dan dua silinder revolver dari tangan tersangka. "Hasil pemeriksaan awal, bahwa benar yang bersangkutan adalah pemilik ratusan peluru (yang ditemukan di TMII)," ujarnya.

Pada Jumat dinihari, sekitar pukul 01.30, ditemukan sebuah kardus berisi pistol dan ratusan amunisi peluru di Taman Mini. Kardus itu diduga ditinggalkan oleh Aris, seusai ia bersama dengan seorang wanita menginap di Anjungan Jawa Tengah, TMII. Keduanya menginap di Anjungan Jawa Tengah, Selasa, 20 Agustus lalu, sekitar pukul 10.45. Kemudian, mereka meninggalkan penginapan atau check-out, pada Kamis pagi, dengan meninggalkan kartu identitas berupa Surat Izin Mengemudi (SIM) A.

Kardus itu dititpkan Aris kepada karyawan penginapan. Namun, hingga Kamis malam, kardus itu tak juga diambil oleh Aris. Karena penasaran, seorang karyawan penginapan bernama Sugeng Purwanta, 39 tahun, membuka kardus itu dengan memanggil petugas keamanan Padepokan TMII, Dalimin, 52 tahun.

Saat dibuka, ternyata kardus itu berisi 460 butir peluru kaliber 7,62 mm; 6 peluru kaliber 9 mm; 4 peluru kaliber 7 mm super; 8 selongsong peluru kosong; sebuah peluru kecil; sebuah pematik revolfer; sebuah silinder revolfer; 23 mimis senapan angin; satu tas berisi alat pancing; dan benda lainnya.

AFRILIA SURYANIS


11.24 | 0 komentar | Read More

Robert Tantular Berkukuh tak Tahu Kucuran Dana ke Bank Century

Written By Unknown on Sabtu, 24 Agustus 2013 | 11.25

Laporan Wartawan Tribunnews.com Edwin Firdaus

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mantan Direktur Utama Bank Century, Robert Tantular, berkukuh tidak mengetahui masalah pengucuran dana Rp 6,7 triliun guna menyelamatkan Bank Century.

Pernyataan tersebut, ditegaskan Robert ketika dirinya kembali diperiksa Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terkait penyidikan kasus Bank Century, Jumat (23/8/2013).

"Saat pencairan itu, saya kan sudah di dalam ditahan Mabes Polri bagaimana saya tahu pencairan dana itu," ujar Robert usai menjalani pemeriksaan KPK di kantor KPK, Jakarta, Jumat malam.

Robert yang diperiksa untuk tersangka Budi Mulya menjelaskan, dirinya telah ditangkap pada tanggal 25 November 2008. Sementara pencairan tersebut jelas Robert, berlangsung pasca dirinya dijebloskan ke tahanan.

"Sedangkan bailout itu dicairkan pada tanggal 24 November sampai Juli tahun 2009. Menjadi total Rp6,7 triliun," ujarnya.

Robert, selanjutnya menolak memberikan keterangan lebih jauh. Terutama, ketika ditanya tentang pemberian Fasilitas Pendanaan Jangka Pendek (FPJP) bagi Bank Century.

Robert Tantular sendiri, telah berstatus terpidana terkait kasus penggelapan dana nasabah Bank Century.

Baca Juga:

Ini Nama 15 Anggota DPR Yang Diduga Terlibat Kasus Hambalang

BPK Serahkan Audit Akhir Proyek Hambalang ke KPK

Fahri Hamzah: KPK Takut Saya Bongkar!


11.25 | 0 komentar | Read More

Menghindar ditanyai korupsi, Jero Wacik masuk ke WC wanita

MERDEKA.COM. Kepala SKK Migas Rudi Rubiandini diduga menerima suap dan ditangkap KPK. Kasus itu mengejutkan banyak pihak dan menyeret sejumlah nama, salah satunya Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Jero Wacik.

Alhasil, pria yang juga menjabat sebagai Sekretaris Majelis Tinggi Partai Demokrat ini menjadi buruan sejumlah media. Namanya semakin mencuat ketika Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menemukan sejumlah uang dolar di ruang kerja Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM.

Pengejaran terhadap Jero bahkan sampai di lingkungan Istana. Para wartawan sudah menanti kedatangannya dan langsung menghujaninya dengan sejumlah pertanyaan tentang SKK Migas dan keterkaitannya dengan kasus itu.

Meski sudah mendapatkan pernyataannya, namun itu tidak membuat wartawan lantas berhenti, usai sidang kabinet paripurna di Kantor Presiden, Jumat (23/8), Jero terkejut melihat sejumlah jurnalis telah menanti sosoknya di bawah tangga.

Tak ingin memberikan satu pun pernyataan, Jero memilih masuk ke dalam WC Pria yang berada di ujung jalan yang jaraknya tidak jauh dari tangga menuju ruang rapat. selang beberapa menit, dia pun keluar dan bergegas kembali menuju kendaraan dinasnya yang menunggunya di luar.

Sayang, harapannya tak sesuai dugaan, sejumlah wartawan masih menunggunya di depan WC dan langsung menghujaninya dengan sejumlah pertanyaan. Sembari mengadahkan tangannya tanda menolak, dia mencoba menghindar dan kembali masuk ke WC.

Hanya saja, kali ini ia justru masuk ke dalam WC wanita. Tak lama ia pun keluar, namun kali ini dia 'menyerah' dan membiarkan wartawan memberondongnya dengan sejumlah pertanyaan.

Sumber: Merdeka.com
11.25 | 0 komentar | Read More

Cuma bermodal sebotol miras berani nonton Metallica

MERDEKA.COM. Kerusuhan saat konser Metallica di Jakarta pada 1993 menjadi sejarah hitam bagi pagelaran musik di Indonesia. Bagaimana tidak, sebuah laporan menyebutkan, kerusuhan dalam konser yang dihelat di Stadion Lebak Bulus, Jakarta Selatan, 10-11 April 1993 itu mengakibatkan 58 mobil dibakar, 88 orang ditangkap dan 55 orang luka-luka.

Kerusuhan dibuat oleh ribuan calon penonton yang tidak memiliki tiket. Dihadang aparat karena tak bertiket, anak-anak metal yang kebanyakan gondrong, berkaos hitam dan berjins ketat itu mundur.

"Dipukuli, kita mundur ngumpet di sekolah di sekitar Lebak Bulus," kenang Budi Setiawan (42), kepada merdeka.com, Rabu lalu.

Budi, yang ketika itu berumur 20 tahun, mengaku tidak mempunyai uang untuk membeli tiket yang paling murah seharga Rp 30.000. "Saya cuma ngantongin Rp 5.000," katanya.

Dengan duit segitu, jadilah Budi bagian dari keonaran anak-anak metal di Lebak Bulus. Dia menceritakan, tak lama setelah mundur, massa lalu melempari petugas dengan batu dan botol.

"Kebetulan di situ ada warung tutup yang nyimpen botol kosong dalam krat di luar, kita lempar pakai botol itu," ujar dia.

Kerusuhan pun meledak. Mobil pemadam kebakaran kemudian menyemprot massa yang mulai mengganas. Sementara di dalam stadion, Metallica baru saja naik panggung setelah band pembuka, Rotor, beraksi.

Dipukul mundur dengan blambir, alih-alih melunak, massa malah makin mengganas. Mereka menimpuki aparat, melempar rumah dan membakar mobil.

Budi menyaksikan bagaimana mobil-mobil yang terparkir di stadion dibakar. Mobil yang melintas di sekitaran Lebak Bulus juga pengemudinya diturunkan, lalu tangkinya disundut api.

"Saya ingat betul, bahkan mobil Jimny yang dipajang di atas show room Suzuki juga dibakar," kenang Budi, yang sekarang berkerja di perusahaan media di Jakarta.

Budi mengakui keberanian massa saat itu tidak saja didorong oleh hasrat menonton band kesayangan, tetapi juga pengaruh minuman keras. Sebelum berangkat ke Lebak Bulus dari rumahnya di Tanah Abang, Jakarta Pusat, dia lebih dulu menenggak dua botol Mansion.

"Satu lagi botol gepeng saya kantongi di belakang," kata Budi sambil tertawa mengenang kenakalannya dulu.

Budi, yang masih menganggur sejak lulus SMA kala itu, mengatakan hampir semua anak-anak metal yang berbuat onar di bawah pengaruh alkohol. "Ya bisa dilihat dari matanyalah," ujar Budi kembali tertawa.

Alkohol bagi penggandrung musik heavy metal, khususnya Metallica, memang tak asing lagi. James Hetfield, sang vokalis sekaligus gitaris Metallica pernah direhabilitasi karena kecanduan alkohol. Hal ini digambarkan dalam film dokumenter 'Some Kind of Monster', yang khusus bercerita tentang Metallica.

Namun pada 2010, dalam wawancara dengan 'So What!', majalah resmi fans Metallica, Hetfield menyatakan dia telah "lahir kembali menjadi seorang straight edge." Straight Edge (X) adalah sebuah subkultur musik yang anti terhadap alkohol, rokok dan narkoba.

Besok Minggu (25/8) atau setelah dua puluh tahun berlalu, Hetfield dkk kembali akan menggebrak ke Jakarta. Bedanya, kali ini mereka datang tanpa alkohol, setidaknya untuk Hetfield.

Baca juga:

5 Konser rock paling menggemparkan Indonesia

Cerita Setiawan Djody disemprot Soeharto gara-gara Metallica

Kisah Jokowi muda nonton Metallica tahun 1993

Topik pilihan:

Pelantikan Ganjar Pranowo | Tes Keperawanan | Jokowi | Presiden SBY | Tips Sehat

Sumber: Merdeka.com
11.25 | 0 komentar | Read More

Terpidana Kasus Korupsi Akhirnya Ditangkap

Written By Unknown on Jumat, 23 Agustus 2013 | 11.24

Laporan Wartawan Bangka Pos, Fery Laskari

TRIBUNNEWS.COM, COM, BANGKA - Terpidana kasus korupsi, M Zallah (63), ditangkap. Mantan Kades Gadung Toboali Bangka Selatan (Basel) itu disergap saat sedang mengendarai Mobil Daihatsu Taruna di Jalan Raya Toboali, Kamis (22/8/2013) sekitar pukul 14.10 WIB.

Penangkapan Zallah dilakukan oleh Tim Kejari Sungailiat dipimpin Kasi Intel, Andi AU. Andi didampingi Kasipidsus Hendri Yanto bersama anggotanya sudah sejak 20 bulan terakhir mencari Zallah. Bahkan tiga kali surat panggilan eksekusi yang dilayangkan tak ditanggapi oleh terpidana.

Alhasil, terpidana pun ditetapkan dalam daftar pencarian orang (DPO). Tapi kini kisah tentang Zallah berakhir sudah. Ia ditemukan oleh tim kejaksaan saat sedang mengemudi mobilnya, kemarin.

Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Sungailiat Hartawi melalui Pejabat Pemberi Informasi dan Data (PPID) yang juga merangkap Kasi Intel, Andi AU kepada Bangka Pos (Tribunnews.com Network), Kamis (22/8/2013) petang mengakui penangkapan koruptor satu ini.

"Waktu itu dia sedang menyopir mobil Taruna dengan istrinya," kata Andi seraya menambahkan, proses penangkapan terpidana oleh Kejari Sungailiat dibantu oleh Kejari Toboali.

Sebelumnya diberitakan sudah sekitar 20 bulan, Usman dan Zallah diburu. Jaksa terus mencari keberadaan mantan Kepala BKD Basel dan mantan Kepala Desa Gadung Basel itu terkait perintah eksekusi Mahkamah Agung (MA). Dalam putusan kasasi MA mengharuskan keduanya menjalani kurungan penjara masing-masing 1 tahun 6 bulan.

Namun sejak putusan MA dikeluarkan 20 bulan silam, kedua terpidana ini tak kunjung diketahui keberadaannya. Sementara tiga kali surat panggilan sudah dilayangkan. Keduanya juga sudah ditetapkan dalam daftar pencarian orang (DPO).

Baca Juga:

Mantan Ketua DPRD Kudus Minta SP3 Kasus Korupsi APBD

MPH Laporkan Kasus Dugaan Korupsi Alex Noerdin ke KPK

Wali Kota Sibolga Diperiksa Kejati Sumatera Utara Hari Ini


11.24 | 0 komentar | Read More

Polisi ungkap penyelundupan 80 ribu pil narkoba ke LP Samarinda

MERDEKA.COM. Petugas Polresta Samarinda menyita 80 ribu narkoba jenis LL yang akan diselundupkan ke dalam Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Samarinda. Petugas juga menangkap dua orang yakni Imr (40) sebagai pemilik LL dan Sop (47), kurir narkoba.

"Dua orang berhasil kami amankan dengan barang bukti delapan bungkus narkoba dan setiap bungkus berisi 1.000 butir LL. Satu orang kami ringkus saat akan mengantarkan LL sementara satunya kami ringkus di Jalan Biawan. Keduanya kami tangkap pada Rabu dini hari," kata Kepala Satuan Reskoba Polresta Samarinda, Komisaris Bambang Budiyanto, seperti dilansir Antara, Jumat (23/8).

Menurutnya, pengungkapan 80 ribu butir narkoba jenis LL itu merupakan penangkapan terbesar selama 2013.

"Keduanya sudah kami tetapkan tersangka dan dijerat Undang-undang Nomor 35 tahun 2009 tentang Narkotika serta Undang-undang Kesehatan. Kami masih terus melakukan pemeriksaan intensif untuk mengembangkan penangkapan ini," kata Bambang Budiyanto.

Ditemui di Polresta Samarinda, Imr mengaku narkoba jenis LL itu dibeli dari seseorang seharga Rp 250 ribu per bungkus (1.000 butir) kemudian dijual ke seorang napi berinisial Dar di LemBaga Pemasyarakat Kelas II A Samarinda.

"Satu bungkus berisi 1.000 butir LL tersebut saya beli kepada seseorang Rp 250 ribu kemudian saya jual ke Dar, penghuni Lapas Samarinda Rp 300 ribu per bungkus. Jadi, keuntungan saya Rp 50 ribu per bungkus. Sop hanya bertugas mengantarkan narkoba itu ke Dar di Lapas," ujar Imr.

Narkoba tersebut lanjut Imr selanjutnya akan dikirim Dar melalui kurir ke wilayah Hulu Mahakam.

"Saya mendengar, Dar menjual narkoba itu lagi ke pekerja kapal di Hulu Mahakam," kata Imr.

Aktivitas menjual narkoba jenis LL itu kata Imr sudah dilakukan tiga kali selama dua bulan terakhir.

"Transaksi pertama saya menjual 10 ribu butir kemudian yang kedua sebanyak 3.000 butir dan terakhir 80 ribu butir," ungkap Imr.

Sumber: Merdeka.com
11.24 | 0 komentar | Read More

Tiga Tahanan Rutan Menggala Sekap Temannya Sebelum Kabur

TRIBUNNEWS.COM, TULANGBAWANG - Kapolres Tulangbawang AKBP Agoes Seojadi mengungkapkan, tiga tahanan yang kabur dari Rumah Tahanan (Rutan) Kelas II B Menggala merupakan tahanan yang menghuni blok penitipan di sel orientasi.

"Semuanya merupakan tahanan yang berada di blok penitipan/sel orientasi yang diisi oleh empat tahanan," terang Kapolres AKBP Agoes Soejadi, kepada Tribun Lampung (Tribunnews.com Network), Jumat (23/08/2013) pagi.

Mantan Kapolres Metro itu menjelaskan, sebelum kabur ketiga tahanan tersebut lebih dulu menyekap satu tahanan lainnya dengan cara mengikat dan menutup mulutnya menggunakan kain.

Kemudian, ketiga tahanan tadi menggergaji kunci sel besi lalu kabur dengan cara melompat tembok lapas setinggi sekitar empat meter dengan bantuan kain sarung yang disambung.

"Kejadian tahanan kabur diketahui oleh petugas jaga sekitar jam 03.30 WIB. Adapun barang bukti yang disita diantaranya potongan kunci besi, kain sarung, dan tali ikat," imbuhnya.

Adapun langkah-langkah yang dilakukan polisi menyikapi kaburnya tiga tahanan tersebut, menurut Kapolres diantaranya, melakukan olah TKP oleh unit identifikasi dan memeriksa petugas jaga pada malam kejadian.

Untuk memburu ketiga tahanan tersebut, Kapolres AKBP Agoes Soejadi telah menginstruksikan seluruh jajaran Polsek di wilayah hukum Polres Tuba untuk melaksanakan razia di wilayah perbatasan.

"Kita Rayonisasi ke seluruh Polsek untuk melaksanakan razia. Buser reskrim polres dan polsek saya perintahkan melakukan penyelidikan dan pengejaran," tandas Agoes. (endra)

Baca Juga:

Satu Lagi Tahanan LP Meulaboh Ditangkap, Dua Masih Buron

Eko Pinjam Kunci Sel Lalu Kabur

Keluarga Eko Kaget Rumahnya Dikepung Puluhan Polisi


11.24 | 0 komentar | Read More

Kecelakaan Marak Karena SIM Mudah Didapat

Written By Unknown on Kamis, 22 Agustus 2013 | 11.24

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Banyak kasus kecelakaan angkutan umum karena pemberian Surat Izin Mengemudi (SIM) yang tidak melalui prosedur dan uji kelayakan terhadap calon sopir.

"Pemerintah harus segera mengaudit dan mengevaluasi termasuk menata kembali mata rantai dan prosedur pelaksanaan uji kir di seluruh daerah. Hal ini juga perlu dilakukan oleh Kepolisian terhadap pemberian SIM," kata anggota Komisi V DPR RI, Saleh Husin di Gedung MPR/DPR/DPD RI, Jakarta, Kamis(22/8/2013).

Menurut Saleh Husin, aturan yang ketat bisa mencegah dan menurunkan tingkat kecelakaan.

Pengetatan pemberian SIM dan uji kir, menurutnya, juga akan menjadikan pengemudi tertib dan taat di jalan raya.

"Kejadian demi kejadian yang merenggut nyawa manusia terus berlangsung dan selalu dikatakan akibat rem blong, supir yang ugal-ugalan dan sebagainya. Nah di sinilah yang harus menjadi perhatian serius semua instansi terkait dan kenapa bisa demikian?" ujarnya.

Baca Juga:

Oegroseno Jabat Wakapolri Dianggap Putusan Tepat

Ganjar-Heru Berjaya di Hitung Cepat, Hanura Ucapkan Selamat

Penembakan Tahanan di Lapas Permalukan Indonesia di Dunia Internasional


11.24 | 0 komentar | Read More

Pembunuh Sisca Datangi TKP dengan 2 Mobil Berbeda

TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Warga berangsur-angsur mulai memenuhi lokasi pertama atau rumah pelaku pembunuhan Fransisca Yofie (34) atau Sisca. Puluhan Polisi sudah mulai bersiaga mengenakan seragam lengkap, Kamis (22/8/2013) pagi.

Dua pelaku pembunuhan, Wawan alias Awing (39) dan Ade Ismayadi (24) datang sekitar pukul 09.25 WIB menggunakan 2 mobil berbeda. Wawan menggunakan mobil Toyota Avanza hitam D 1774 DZ, sedangkan Ade menggunakan Kijang Silver BK 1998 XI.

Keduanya langsung digiring ke lokasi pertama keduanya bertemu, yaitu Masjid Baiturrahman, belokan Jalan Sukagalih. Disitu keduanya mereka ulang adegan pertama kali Wawan memanggil Ade yang baru buka puasa.

Petugas Inafis Polrestabes Bandung memasang garis polisi di lokasi pertama rekonstruksi kasus pencurian dengan kekerasan (curas) yang mengakibatkan tewasnya Fransisca Yofie (34) atau Sisca.

Lokasi di kawasan Jalan Sukagalih, tak jauh dari Jalan Sukamulya tersebut sudah mulai dipadati warga yang penasaran ingin melihat rekonstruksi ini. Petugas mulai berjaga sekitar lokasi pertama reka ulang.

Baca Juga:

Warga Mulai Datangi Lokasi Pembunuhan Sisca

Mayat di Sanggau Ini Ditemukan Bersama Motor Curian

Mantan Pastor Ini Divonis Penjara Seumur Hidup karena Bunuh Pacar dan 2 Bayi


11.24 | 0 komentar | Read More

KPK Masih Yakin BPK Penuhi Janji

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) sudah melakukan pertemuan dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) berkaitan dengan audit penghitungan kerugian negara dalam perkara Hambalang.
BPK sudah berjanji segera menyerahkan hasil audit antara pekan ini hingga pekan depan.

"Penghitungan jumlah kerugian negara memasuki finalisasi. Janji beliau (Hadi Poernomo/ Ketua BPK), pada minggu ini hasil penghitungan Insya Allah selesai. Paling lambat minggu depan," kata Ketua KPK Abraham Samad di KPK, Rabu (21/8/2013).

Hasil perhitungan tersebut, kata Abraham, akan digunakan sebagai bahan pemeriksaan atau penahanan tersangka, antara lain Andi Alifian Mallarangeng.

"Setelah diterima, dipelajari, dan dilakukan pemeriksaan terhadap AM. Penahanan akan dilakukan kemudian," ujarnya.

Adapun untuk pemeriksaan dan penahanan tersangka Anas Urbaningrum, Abraham mengaku hal itu akan dilakukan setelah tahapan untuk bekas Menpora Andi Mallarangeng, beres.

Saat ditanya, apakah KPK tak takut jika lembaga yang dipimpin Hadi Poernomo itu kembali mengulur janji, Abraham meyakini BPK akan menepatinya.

"Dijanjikan penghitungan selesai keseluruhan, kelihatannya janji ini akan ditepati," ujarnya.

Pada perkara Hambalang, KPK sudah menetapkan mantan Menteri Pemuda Olahraga Andi Alifian Mallarangeng, bekas Pejabat Pembuat Komitmen Kementerian Pemuda Olahraga, Deddy Kusdinar, serta bekas pejabat PT Adhi Karya, Teuku Bagus M. Noor sebagai tersangka. Sejauh ini baru Deddy yang sudah dijebloskan ke sel tahanan.
Edwin Firdaus

Baca Juga:

Angelina Sondakh Ber-Halal Bi Halal di Gedung KPK

KPK Resmi Tindaklanjuti Dugaan Korupsi Alex Noerdin

12 Jam Diperiksa, Angie Ogah Komentar


11.24 | 0 komentar | Read More

Ketua Geng Motor Romusa Ditangkap

Written By Unknown on Rabu, 21 Agustus 2013 | 11.24

Laporan Wartawan Tribun Pekanbaru, Riki Suardi

TRIBUNNEWS.COM, PEKANBARU - Dugaan keterlibatan geng motor dalam sejumlah kasus kejahatan yang terjadi beberapa waktu lalu, akhirnya terungkap.

Senin (19/8) sekitar pukul 21.30 Wib, jajaran Reskrim Polsek Bukitraya, meringkus ketua geng motor Rombongan Muka Sadis (Romusa) saat beraksi di sebuah warnet di Perumahan Sidomulyo, Jalan Soekarno-Hatta.

Setelah ketua geng motor Romusa bernama Mandam diringkus, petugas langsung menginterogasinya, sehingga 12 orang anak buahnya yang rata-rata usia sekolah, berhasil ditangkap satu per satu di rumahnya.

Saat ini, kasus tersebut masih dalam pengembangan. Ketua geng motor bersama 12 anggotanya, sudah mendekam di sel tahanan Mapolsek Bukitraya untuk menjalani proses tindaklanjut. Kepada penyidik, mereka mengaku beraksi sebanyak tiga kali di Pekanbaru. Namun, pada aksi yang ketiga, berhasil dipatahkan oleh aparat kepolisian Polsek Bukitraya.

Kapolsek Bukitraya, Kompol M Sembiring kepada Tribun mengatakan, geng motor Romusa ini, merupakan musuh dari geng motor XTC Pekanbaru yang beberapa bulan lalu.

"Jadi, mereka ini (geng motor Romusa) merupakan lawan dari geng motor XTC Pekanbaru," kata Kompol M Sembiring kepada Tribun, Selasa (20/8).

Penangkapan ketua geng motor Romusa dan sejumlah anggotanya ini, berawal saat korbannya bernama Egi Febrini (19) yang tinggal di Jalan Pahlawan Kerja, Gang Damai I, berkelahi dengan anggota geng motor Romusa di sebuah warnet di Jalan Sodomulyo.

Setelah perkelahian itu dilerai oleh sejumlah warga, tiba-tiba anggota gemg motor itu melapor kepada ketuanya.

Ketua geng motor Romusa bersama belasan anak buahnya, datang ke warnet tersebut dan langsung mengejar korban dengan samurai. Korban yang ketakutan, langsung melarikan diri ke sebuah Swalayan yang ada di kawasan tersebut. Kemudian, ketua geng motor itu bersama sejumlah anggotanya, langsung mengejar korban.

Petugas kepolisian Polsek Bukitraya yang berjumlah enam orang saat itu berada tidak jauh dari lokasi kejadian, langsung bergerak cepat, sehingga Ketua geng motor yang juga residivis dengan kasus penganiayaan, langsung diamankan dan di giring ke Mapolsek Bukitraya.

Setiba di Mapolsek Bukitraya, petugas langsung menginterogasinya. Dari pengakuan "Big Bos" Romusa itu, diketahui bahwa anggotanya, berjumlah 30 orang. Kemudian, dia juga mengakui perbuatannya bahwa dia bersama anak buahnya, telah melakukan kejahatan sebanyak tiga kali.

"Selain kasus penganiayaan di warnet, pelaku pada Senin malam juga melakukan penganiayaan terhadap seorang warga di kawasan Tampan dan merampas sepeda motor milik korbannya bernama Abdul Wahid di SPBU Jalan Kharudin Nasution beberapa waktu lalu," ungkap M Sembiring.

Setelah pelaku mengakui perbuatannya, petugas Reskrim Polsek Bukitraya langsung melakukan koordinasi dengan Polresta Pekanbaru. Setelah itu, petugas langsung turun dan melakukan penyisiran ke rumah-rumah para anggota geng motor Romusa. Hasilnya, sebanyak 12 anggota geng motor Romusa, berhasil diciduk di rumahnya masing-masing.

Dari 12 anggora geng motor itu, tujuh diantaranya merupakan warga Perumahan Sidomulyo. Mereka, masing-masing berinisial Jo (19), MT (16), Jn (19), An (19) Ed (16), MI (17) dan Ro (18).

"Saat ini, Ed dan MI, masih berstatus sebagai pelajar Kelas III, salah satu SMK Swasta di Pekanbaru," ujar Kapolsek.

Kemudian lima pelaku lainnya, sebut Kapolsek, yaitu Ro (18),warga Kelurahan Sidomulyo Timur, Tampan, Am (19), warga Sidomakmur, Marpoyan Damai, Rb alias Keling (17), warga Jalan Darma Bakti N0 14 RT01 RW16, Kelurahan Maharatu, Marpoyan Damai dan Dw (16) warga jalan Sidodadi Marpoyan Damai.

"DW ini, merupakan siswa kelas III SMP Negeri di Kecamatan Siak Hulu, Kabupaten Kampar," kata Kapolsek.

Selain mengamankan ketua geng motor dan 12 anak buahnya, petugas juga menyita barang bukti berupa 1 buah parang dan 1 buah samurai, serta 1 unit sepeda motor milik Madam yang digunakannya saat beraksi.

Sedangkan barang bukti lainnya berupa sepeda motor milik korbannya yang dirampas pelaku, hingga kini masih dicari keberadaannya. "Selain mencari barang bukti, kita juga memburu anggota geng motor Romusa lainnya," tutur Sembiring.

Baca Juga:

50 Anggota Geng Motor di Pekanbaru Jarah Warung May

Geng Motor di Pekan Baru Aniaya dan Rampas Sepeda Motor Kevin

Geng Motor di Garut Bacok 4 Remaja dalam Semalam


11.24 | 0 komentar | Read More

Iswahyudi Dikenal Warga Sosok Yang Ramah

Bekasi (Antara) - Terduga teroris Iswahyudi (38) yang ditangkap Tim Densus 88 Antiteror di Kelurahan Harapanmulya, Kota Bekasi, Jawa Barat, dikenal warga sebagai sosok yang ramah.

"Iswahyudi sudah dua tahun mengontrak di Kampung Pintu Air, Jalan Jembatan Barokah Gang Mandiri RT06/RW03, Kelurahan Harapanmulya, Kecamatan Medansatria, dengan seorang istrinya dan tiga anak," ujar Ketua RT setempat, Sarjoko, di Bekasi Rabu.

Saat penggerebekan ke rumah kontrakannya, kata dia, Iswahyudi dan keluarganya tidak ada di rumah.

"Saya melihatnya terakhir pada hari Selasa (20/8) pukul 16.00 WIB," ujarnya.

Iswahyudi dikenal sebagai sosok ramah dan juga dermawan. Warga sekitar mengetahui dirinya berprofesi sebagai pengusaha kuliner kebab.

"Warga di sini mengenalnya sebagai sosok yang baik, berbaur dengan warga, suka ikut kerja bakti. Terakhir, dia memberikan kebab kepada warga yang lagi kerja bakti, sekitar enam bulan lalu," ujarnya.

Sementara itu, Densus 88 juga menggerebek ruko berlantai dua, yang dijadikan tempat usaha percetakan Andescre di RT 06/RW 08 No. 12 Kelurahan Margahayu, Kecamatan Bekasi Timur, Kota Bekasi.

Di ruko itu, berhasil diciduk empat terduga teroris, yakni Khaerul Ikhwan alias Irul (21), Andri Wahonno (21), Ahmad Irfan (22), dan Syamsuri alias Imen (36). (04/and)


11.24 | 0 komentar | Read More

Eko Kabur, Empat Penjaga Tahanan Polrestabes Semarang Disel

TRIBUNNEWS.COM, SEMARANG - Empat penjaga tahanan dijebloskan ke sel Mapolrestabes Semarang, menyusul kaburnya Eko Karmianto, Minggu (18/8/2013).

Informasi yang dihimpun Tribun Jateng (Tribunnews.com Network), keempatnya ditahan Senin (19/8/2013) petang usai menjalani pemeriksaan oleh Tim Propam Polda Jateng dan Polrestabes Semarang.

Keempatnya yaitu Aiptu Imam, Bripka Muhhamad Burghonuddin, Briptu Haryadi, dan Bripka Totok Budiono. Sementara Briptu Didik Sugianto tidak terkena sanksi karena saat itu dia meminta izin secara resmi lantaran istrinya sedang sakit. Kelima orang tersebut merupakan anggota Sabhara Polrestabes Semarang yang mendapatkan giliran jaga tahanan saat Eko kabur.

Informasi yang dihimpun juga menyebutkan bahwa Kasat Sabhara Polrestabes Semarang Rabu (21/8/2013) ini akan menjalani pemeriksaan di Propam Polda Jateng terkait kaburnya Eko. (ape/lyz)

Baca Juga:

Eko Pinjam Kunci Sel Lalu Kabur

Tahanan Kabur Empat Polisi Ditahan di Sel Mapolrestabes Semarang

Keluarga Eko Kaget Rumahnya Dikepung Puluhan Polisi


11.24 | 0 komentar | Read More

Tahanan Mapolrestabes Semarang Kabur, Curi Kunci Sel Saat Polisi Tidur

Written By Unknown on Selasa, 20 Agustus 2013 | 11.24

Laporan Wartawan Tribun Jateng, Adi Prianggoro

TRIBUNNEWS.COM, SEMARANG - Kepala Unit (Kanit) II Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polrestabes Semarang, AKP Sapari, langsung lemas begitu mengetahui adanya tahanan kabur. Saat itu Sapari baru saja menerima laporan dari kepala jaga tahanan, Aiptu Imam Nurcholis, Senin (19/8/2013) sekitar pukul 05.30 WIB.

"Saya langsung lemas dan pingin semaput (pingsan). Saya jengkel sekaligus marah bagaimana bisa tahanan kabur padahal seluruh pintu sel masih terkunci," kata Sapari kepada Tribun Jateng (Tribunnews.com Network). Sapari memastikan, polisi tidak menemukan tanda-tanda kerusakan di dalam ruang tahanan.

"Saya tanya ke Aiptu Imam, katanya kunci sel utama masih dibawa. Sementara saya melihat pintu sel juga terkunci, saya tidak tahu bagaiamana tahanan itu bisa kabur," ujar Sapari.

Kejengkelan Sapari makin memuncak karena ia hanya mendapati Aiptu Imam dan Bripka Muhamad Burghonuddin yang sedang bertugas. Padahal, semestinya petugas jaga pada malam itu ada lima orang. Tiga lainnya, Briptu Dwi Haryadi, Briptu Didik Sugianto, dan Bripda Totok Budiono, tidak di tempat tugas.

Sapari saat itu juga meminta seluruh penghuni tahanan untuk ke luar dari kamar sel. Para tahanan dibariskan dan diminta berhitung. Saat itu jumlahnya 38 orang tahanan bukan 39 orang seperti dalam data, artinya berkurang satu orang.

"Saya minta berhitung jumlahnya 38 orang, saya masih tidak percaya hingga saya minta berhitung lagi sampai tiga kali. Namun, jumlahnya tetap 38 orang," kata Sapari yang terlihat masih lunglai.

Tahanan yang kabur itu belakangan diketahui bernama Eko Karmianto (30), warga Bumi Wanamukti, Sambiroto, Tembalang. Eko merupakan sopir truk yang ditahan atas kasus pencabulan yang ditangkap oleh Unit Reskrim Polrestabes Semarang pada 28 Juni lalu.

Penulusuran Tribun Jateng, Eko menghuni tahanan di kamar sel nomor 1. Ia dipercaya sebagai tamping atau tahanan pendamping. Tugasnya membantu polisi mengatur tahanan lainnya.

Beberapa jam sebelum kabur, tepatnya Minggu (18/8/2013) sekitar pukul 22.30 WIB, Eko masih meminta seluruh tahanan masuk ke kamar selnya masing-masing. Eko kemudian mengunci kamar sel para tahanan dan memberikan kunci kepada Aiptu Imam.

Akan tetapi, Eko yang menghuni kamar sel nomor 1 sendirian itu masih berada di luar kamar meskipun masih di lingkungan kompleks tahanan. Kamar sel Eko tidak terkunci. Sekitar pukul 00.00, Eko masih terlihat membantu tahanan lain mengantarkan barang ke salah satu kamar sel.

Kaburnya Eko justru kali pertama diketahui oleh Gunawan Widisantoso, seorang tahanan penghuni kamar sel nomor 3. Saat itu, Gunawan yang tidak melihat Eko lantas melapor kepada Aiptu Imam.

"Dua hari lalu, Eko sempat curhat kalau ingin kabur dari sini," kata seorang tahanan.

Seorang polisi menyebutkan Eko memiliki kunci duplikat sehingga bisa kabur saat penjaga tertidur. Sementara versi lain menyebutkan, Eko berhasil menguasai kunci sel setelah mencurinya dari pinggang polisi penjaga yang sedang tertidur di dekat sel.

Eko diperkirakan kabur antara pukul 02.00 - 05.00. Kaburnya tahanan dari sel Mapolrestabes Semarang pada hari sama ketika Kapolda Jateng Irjen Dwi Priyatno, dan Kapolrestabes Semarang Kombes Elan Subilan sedang melakukan sidak di Lembaga Pemasyarakatan (LP) Kedungpane Semarang, Senin (19/8/2013).

Di Kedungpane, Kapolda dan Kapolrestabes ingin memastikan tidak ada napi kabur, menyusul kerusuhan di Lapas Labuhan Ruku, Sumatera Utara yang menyebabkan puluhan napi kabur.

Baca Juga:

200 Tahanan Rutan Bireuen Keracunan Nasi Kotak Perayaan HUT ke-68 RI

Nurhadi Tewas Terjatuh Saat Mau Kabur Dari Lapas Tangerang

Polisi Dicaci Maki TNI Dipuji


11.24 | 0 komentar | Read More

Terduga Pembunuh Mahasiswi Pamulang Ditangkap

TEMPO.CO, Jakarta -Keluarga mahasiswi Universitas Pamulang korban pembunuhan, Siti Halimah Tusadiyah 22 tahun meyakini Suali alias Ali, pria yang ditangkap Polsek Rumpin adalah pria misterius yang menjemput Siti sebelum ditemukan tewas.

"Dari ciri-cirinya, sama persis  pria yang menjemput ponakan saya,"ujar Muhammad, paman Siti kepada Tempo, Selasa 20 Agustus 2013.

Muhammad mengatakan, keluarga mendapat kabar dari Polsek Rumpin terkait penangkapan terduga pembunuhan Siti Minggu malam.

Berdasarkan keterangan keluarga dan teman-teman Siti, pria yang kini di tahan di Polsek Rumpin, Bogor itu adalah lelaki yang menjemput Siti di rumahnya di Pondok Jaya RT 02 RW 01, Pondok Aren, Kota Tangerang Selatan pada Kamis malam pada 8 Agustus 2013, sebelum akhirnya ditemukan tewas. "Tidak salah lagi,"kata Muhammad.

Menurut Muhammad, keluarga kini menyerahkan sepenuhnya persoalan ini ke pihak kepolisian." Biar diproses secara hukum dan pelaku dihukum seberat-beratnya," kata dia. Soal kematian Siti yang tragis, "Keluarga sudah mengikhlaskannya."

Kepolisian Sektor Rumpin, Bogor menangkap terduga pembunuh mahasiswi Universitas Pamulang semester IV jurusan Managemen itu pada Minggu Malam di daerah Cibinong, Bogor.

Terduga Suali alias Ali 25 tahun, teman Siti yang dikenal lewat jejaring sosial Facebook. Kapolsek Rumpin Komisaris Nundun Radiaman belum bisa memastikan apakah Ali adalah pria misterius yang dimaksud keluarga Siti. "Masih kami selidiki, tersangka sedang dalam pemeriksaan,"katanya.

Siti Halimah ditemukan sudah tidak bernyawa setelah empat hari menghilang. Mayat mahasiswi semester IV jurusan Manajemen Unpam ini ditemukan di Kampung Jampang Bawah RT 001 RW 01 Desa Sukasari, Kecamatan Rumpin, Kabupaten Bogor, Ahad 11 Agustus lalu dan langsung dimakamkan di Pondok Jaya Pondok Aren.

Korban ditemukan oleh warga bernama Khotib alias Selud (32) ketika hendak buang hajat ke Sungai Cisadane. Saksi melihat sebuah karung berukuran besar, karena penasaran setelah dilihat isinya mayat.

Mayat tersebut berumur kira-kira 20 tahun, tinggi 155 Cm, rambut pendek lurus, kulit sawo matang, berkaos lengan panjang biru, dan celana panjang jins biru. Keluarga yang diberitahukan ciri ciri mayat tersebut langsung mendatangi tempat penemuan mayat. Ternyata ciri ciri mayat tersebut sama dengan Siti yang menghilang sejak empat hari sebelum ditemukan tewas.

JONIANSYAH


11.24 | 0 komentar | Read More

Sudah Sebulan Ruhut Tahu Bakal Dijadikan Ketua Komisi III DPR

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ferdinand Waskita

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Politisi Partai Demokrat Ruhut Sitompul mengaku telah mendengar namanya dipilih sebagai Ketua Komisi III DPR sejak sebulan lalu. Ruhut akan menggantikan Gede Pasek Suardika.

"Saya sudah lama, satu bulan lalu," kata Ruhut di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (20/8/2013).

Ruhut juga mengaku telah dipanggil oleh Sekretaris Majelis Tinggi Demokrat Jero Wacik. Dari pertemuan dengan Menteri ESDM itu, Ruhut tahu bahwa Ketua Umum Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Ketua Harian Demokrat Syarief Hassan memilihnya menjadi Ketua Komisi III DPR.

Jero, kata Ruhut, memberikan nasihat agar bekerja dengan baik sebagai Ketua Komisi III DPR. "Jadi beliau bertahap tapi pasti melakukan konsolidasi," tuturnya.

Dengan penunjukkan tersebut, Ruhut merasa tidak ada konflik internal dalam fraksi Demokrat. Sebab, katanya, SBY memiliki penilaian tersendiri mengenai kadernya.

"Kita mengalir saja di politik, kalau ada yang tidak setuju, ya lucu," imbuhnya.

Ia juga membantah bila di Partai Demokrat terdapat faksi-faksi yang membuat perpecahan. Anggota Komisi III itu mengklaim pemilihannya sebagai Ketua Komisi III sebenarnya terlambat.

"Bagi saya bukan kursi panas, saya ketua komisi yang terlambat, saya sudah cukup lama jadi advokad, politisi, saya dalam berpolitik, bekerja dengan baik, dan ini dalam reward," ucapnya.

Baca Juga:

Status BBM Anas Urbaningrum: "Sengkuni Mules, Suyodono Mumet"

Besok Priyo Lantik Sejumlah Pimpinan Komisi di DPR

Ruhut: Tahanan Narkoba Sebaiknya Direhabilitasi


11.24 | 0 komentar | Read More

Wali Kota Bandung Siap Ditahan Hari Ini

Written By Unknown on Senin, 19 Agustus 2013 | 11.24

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wali Kota Bandung, Dada Rosada mengaku siap ditahan penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) usai menjalani pemeriksaan, Senin (19/8/2013).

"Siap, siap, siap," kata Dada saat ditanyai wartawan di kantor KPK, Jakarta.

Dada hadir sekitar pukul 10.00 WIB. Dia datang untuk memenuhi panggilan KPK untuk menjalani pemeriksaan tersangka kasus dugaan suap hakim PN Bandung, Setyabudi Tedjocahyono.

Pada kesempatan sama, Dada membantah kabar yang menyatakan dirinya "hilang", sejak pemanggilan Jumat lalu.

"Ada kok (saya) di rumah," kata Dada seraya bergegas masuk ke dalam lobby KPK.

Seperti diketahui, Jumat kemarin, Dada tak dapat memenuhi panggilan KPK. Dia berdalih harus rapat paripurna bersama Anggota DPRD Kota Bandung, dalam rangka hari kemerdekaan Indonesia.

Adapun mantan Sekda Bandung Edi Siswadi, yang diperiksa sebagai tersangka juga pada Jumat lalu, langsung ditahan KPK usai menjalani pemeriksaan selama enam jam.

Seperti diketahui, Dada ditetapkan tersangka setelah penyidik KPK menemukan dua alat bukti cukup mengenai keterlibatannya dalam kasus suap terkait penanganan perkara korupsi dana Bansos di Pemkot Bandung.

Dada disangkakan melanggar Pasal 6 ayat 1 huruf a atau pasal 5 ayat 1 atau Pasal 13 Undang-Undang Pemberantasan Tipikor Junto Pasal 55 ayat 1 ke-1 KUHP

Status tersangka dalam kaitan kasus serupa juga ditetapkan KPK terhadap mantan Sekretaris Daerah (Sekda) Bandung, Edi Siswadi. Berdasarkan Pasal yang disangkakan, Dada dan Edi diduga berperan sebagai pemberi dalam kasus suap tersebut. Edi sendiri telah dijebloskan KPK ke tahanan.

Dalam kasus ini sendiri, KPK juga telah menjerat yaitu Wakil Ketua PN Bandung Setyabudi Tejocahyono, Toto Hutagalung, Asep Triana, dan Plt Kepala Dinas Pendapatan Keuangan dan Aset Daerah (DPKAD), Herry Nurhayat. Keempatnya, tengah diadili di Pengadilan Tipikor Bandung.

Baca Juga:

KPK Janji Bongkar Mafia Migas

SKK Migas: Jangan Mengalihkan Proses Hukum Rudi Rubiandini

KPK Merevolusi Strategi Pemberantasan Korupsi dengan Radio Streaming


11.24 | 0 komentar | Read More

Kerusuhan Lapas Labuhan Ruku Diawali Pemukulan Petugas

Medan (Antara) - Kerusuhan dan kebakaran di Lembaga Pemasyarakatan Klas 2A Labuhan Ruku pada Minggu (18/8) sore diawali dengan pemukulan terhadap petugas jaga.

Kabid Humas Polda Sumut Kombes Pol Heru Prakoso di Medan, Senin, mengatakan kerusuhan yang menyebabkan larinya sejumlah tahanan lapas yang berlokasi di Desa Pahang, Kecamatan Talawi, Kabupaten Batubara, Sumatera Utara, itu berawal dari keributan yang terjadi sekitar pukul 16.00 WIB.

Ketika diberlakukan jam istirahat di halaman lapas, tiba-tiba lima orang narapidana yang merupakan tahanan kiriman dari Lapas Lubuk Pakam, Kabupaten Deli Serdang mendatangi komandan regu Lapas Labuhan Ruku L Nababan.

Ketika itu, terdapat petugas jaga sebanyak lima orang yakni L Nababan (komandan regu), Aspiaan (anggota), J Saragih (anggota), Bulman Siahaan (anggota), dan Zulpan Manurung (angggota).

Tiba-tiba, salah seorang narapidana tersebut mengarahkan pukulan ke arah L Nababan dengan menggunakan kursi yang ada di Pos 1 Lapas Labuhan Ruku.

Mendapatkan serangan tersebut, komandan regu Lapas Labuhan Ruku itu mencoba untuk melarikan diri dan mendengarkan adanya teriakan dari beberapa narapidana.

Setelah itu, beberapa narapidana dan tahanan memasuki Pos 1 Lapas Labuhan Ruku sambil melakukan pembakaran.

Dugaan sementara, keributan tersebut dipicu karena adanya narapidana yang merasa kecewa disebabkan mengalami pemindahan dari Lapas Lubuk Pakam.

Kapolres Batubara AKBP JP Sinaga juga memperkirakan salah satu penyebab kerusuhan itu adalah provokasi dari narapidana titipan dari Lapas Lubuk Pakam yang tiba sekitar satu bulan lalu.

"Ada 46 narapidana titipan. Dari 46 itu ada provokator yang menyebabkan pembakaran Lapas (Labuhan Ruku)," katanya.

Untuk mendalami kasus kerusuhan dan kebakaran tersebut, pihak kepolisian masih mengintensifkan pemeriksaan terhadap sejumlah saksi, terutama tahanan yang telah berhasil diamankan kembali.(rr)


11.24 | 0 komentar | Read More

Marzuki Alie Tak Percaya Surat Pengakuan Rudi Rubiandini

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ferdinand Waskita

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua Majelis Tinggi Demokrat Marzuki Alie tidak percaya dengan surat Kepala SKK Migas Non Aktif Rudi Rubiandini yang beredar di masyarakat. Dalam surat tersebut, Rudi mengeluhkan ditekan oleh Partai Demokrat.

"Dewan kehormatan merecek, klarifikasi, itu pernyataan yang tidak ada landasannya," kata Marzuki di Gedung DPR, Jakarta, Senin (19/8/2013).

Marzuki mengatakan bila surat tersebut dibuat oleh orang lain maka terlihat adanya kejanggalan.

"Saya tidak perlu baca surat yang bohong, kecuali kalau ada surat yang bersangkutan pasti baca. Ngapain kita baca yang tidak jelas," imbuhnya.

Sebelumnya beredar surat permohonan maaf Kepala SKK Migas, Rudi Rubiandini, yang tersebar melalui BlackBerry Messenger (BBM). Dalam surat itu, Rudi mengaku sangat menyesal atas kasus penerimaan suap yang tengah membelitnya.

Rudi mengaku, terpaksa menerima suap lantaran ada permintaan dana besar dari pengurus partai berkuasa yang hendak melakukan konvensi.

Dia juga merasa terbebani biaya perawatan ibunya di salah satu rumah sakit di Bandung, ditambah cicilan pembayaran rumah di Jalan Brawijaya, Jakarta Selatan, yang masih menjadi tanggungannya.

Atas itu, disampaikan pula, Rudi meminta maaf kepada masyarakat Indonesia, terutama rekan-rekan kerjanya di SKK Migas karena tertangkap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Mantan Wakil Menteri ESDM yang telah ditetapkan sebagai tersangka penerimaan suap dan kini ditahan di rumah tahanan KPK itu dikatakan juga berharap, kasus yang menimpanya dapat menjadi pelajaran bagi rekan-rekan kerjanya.

Baca Juga:

Hari Ini Ada Aksi Kencing Bersama di Kementerian ESDM

Rudi Rubiandini dan Bukti Omdo

SBY Harus Panggil Jero Wacik


11.24 | 0 komentar | Read More

Beda cerita Wawan dan Ade soal motor berhenti seret Sisca

Written By Unknown on Minggu, 18 Agustus 2013 | 11.25

MERDEKA.COM. Kedua pelaku pembunuhan Sisca Yofie (34), Wawan dan Ade menyatakan ke polisi kalau rambut korban terseret gir motor lalu berhenti untuk memotong mahkota wanita cantik itu dengan golok. Namun, saat ditemui merdeka.com di Polrestabes Bandung secara terpisah, keterangan mereka berbeda soal motor berhenti menyeret Sisca.

Menurut Wawan, dirinya mengetahui kalau Sisca terseret dan rambutnya menyangkut di gir. Namun, dia melarang Ade yang mengendarai motor untuk berhenti.

"Saya bilang ke Ade 'jangan berhenti ramai orang nanti kita bisa mati, maju terus'," ujar Wawan kepada merdeka.com, Kamis (15/8).

Selanjutnya setelah sampai di lokasi yang sepi, barulah Wawan memerintahkan Ade memberhentikan motor. Wawan kemudian turun dan memotong rambut Sisca yang katanya menyangkut di gir motor.

"Saya potong rambutnya, enggak saya bacok-bacokin pas mau melepasnya. Sumpah," katanya.

Namun, penyataan tersebut sangat berbeda dengan yang dikatakan oleh Ade. Menurut Ade motor tersebut berhenti lantaran mogok.

"Mesin tiba-tiba mati, nah pas itu baru tahu kalau ternyata korban ngikut keseret. Si Wawan potong rambut korban," ujar Ade.

Berdasarkan pengalaman Ade yang hobi main motor, penyebab mogok kuda besi tersebut lantaran karburator tidak langsam. Namun, dia menduga bisa saja karena Sisca menyangkut.

"Saya kirain masih meluk Wawan si korbannya," katanya.

Setelah distarter beberapa kali, akhirnya motor yang mereka tunggangi berhasil dinyalakan. Selanjutnya mereka melarikan diri dengan meninggalkan Sisca yang tergeletak bersimbah darah.

"Kalau mesin mati kata saya karena karburator enggak langsam. Ya mungkin ga maju karena itu (Sisca nyangkut) kirain masih meluk Wawan," ujar Ade.

Sumber: Merdeka.com
11.25 | 0 komentar | Read More

Wawan bersihkan rambut Sisca di gir motor saat di Cianjur

MERDEKA.COM. Tubuh Sisca Yofie (34) terseret sekitar 500 meter setelah rambutnya nyangkut di gir motor yang ditumpangi tersangka Wawan dan Ade. Meski begitu, tersangka Wawan alias Awing mengaku tak banyak menemukan rambut wanita cantik itu.

"Iya ada, enggak banyak rambutnya," ungkap Wawan kepada merdeka.com di Polrestabes Bandung, Kamis (16/8).

Wawan yang dikenal doyan membuat onar itu mengaku membersihkan rambut saat berada di Cianjur. Saat itu, Wawan tengah melarikan diri ke tempat istrinya. Dia ditangkap pada Minggu (11/8).

"Dibersihin saat ada di jalan di Cianjur. Saya bersihin asal-asalan pakai tangan," kata pria bertato itu.

Agar tak mudah dikenali, Wawan sengaja mencopot bodi Suzuki Satria yang digunakan saat beraksi. Motor itu diketahui milik Ade Ismayadi, keponakan Wawan. Ade lah orang yang membawa motor saat itu.

"Iya bodinya dicopot. Usai kejadian saya ditabrak motor," tuturnya.

Wawan pun mengaku heran dengan kondisi jalan yang tak mulus, tetapi rambut Sisca bisa terseret hingga 500 meter. Ditambah lagi dengan adanya beberapa tikungan dan polisi tidur. Namun dia berusaha meyakinkan jika kejadiannya memang seperti itu.

"Saya secara logika enggak logis. Tapi kejadian memang begitu kang, saya enggak ikat, benar-benar nempel di gir. Saya enggak ngebuat-buat, benar," ujarnya.

Kasat Reskrim Polrestabes Bandung AKBP Trunoyudo mengatakan polisi masih akan melakukan tes Deoxyribo Nucleic Acid (DNA) untuk memastikan pemilik rambut itu. Dia juga menolak berspekulasi sebelum hasil uji di laboratorium keluar.

"Jadi rambut akan diuji di laboratorium untuk dicocokkan dengan DNA Sisca. Setelah itu baru kita bisa ketahui," ujarnya.

Sumber: Merdeka.com
11.25 | 0 komentar | Read More

Rampas Motor, Tiga Pemuda Pengangguran Dikeroyok Warga

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Theresia Felisiani

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Evan Sofyan, Reka Susanto, dan Adek Saputra babak belur dikeroyok warga lantaran nekat merampas motor dan dompet milik korbannya AR di Kemuning, Jati Pulo, Palmerah, Jakarta Barat, Sabtu (17/8/2013) malam.

Kapolsek Palmerah, Kompol Slamet menjelaskan saat kejadian tiga pemuda pengangguran tersebut berniat merampas motor korban. Namun korban berhasil mempertahankan motornya.

"Korban berhasil mempertahankan motornya. Pelaku hanya berhasil merampas dompet korban. Saat pelaku ingin melarikan diri, korban berteriak jambret dan teriakan korban didengar warga," ungkap Slamet, Minggu (18/8/2013).

Mendengar teriakan itu, warga spontan langsung mengejar dan menghajar ketiga pelaku. Beruntung petugas patroli dari Polsek Palmerah melintas di TKP dan mengamankan pelaku dari amukan massa.

Kanit Reskrim Polsek Palmerah, AKP Sigit mengatakan, pihaknya masih melakukan pengembangan terhadap kasus tersebut. Saat ini ketiga pelaku mendekam di tahanan Polsek Palmerah.

"Atas perbuatannya mereka dijerat pasal 365 KUHP tentang pencurian dengan kekerasan. Barang bukti yang berhasil disita yakni motor honda Beat, dan dompet berisikan uang Rp 50 ribu," kata Sigit.

Baca Juga:

TNI AL: Laporkan Jika Ada Satpam yang Dikeroyok 7 Oknum di Kupang

Maling Diteriaki Maling oleh Rekannya Sendiri

Nenek Dijambret, Kakek Dibacok


11.25 | 0 komentar | Read More

Kemkumham Sumsel Beri Remisi 977 Narapidana Narkoba

Written By Unknown on Jumat, 16 Agustus 2013 | 11.24

Palembang (Antara) - Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Sumatera Selatan memberi pengurangan masa hukuman (remisi) umum kepada 977 narapidana narkotika, obat-obatan berbahaya, serta psikotropika pada peringatan HUT ke-68 Republik Indonesia.

Pemberian remisi umum kepada narapidana narkoba itu sesuai dengan Pasal 34 A ayat (1) Peraturan Pemerintah No.99 Tahun 2012 tentang tata cara pelaksanaan hak warga binaan pemasyarakatan, kata Kasubag Humas dan Laporan Kanwil Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemkumham) Sumatera Selatan Zakariah di Palembang, Jumat.

Dijelaskannya bahwa narapidana pelaku dan korban penyalahgunaan narkotika, obat-obatan berbahaya, dan psikotropika (Narkoba) menerima remisi umum selama satu hingga enam bulan itu tersebar di Lembaga Pemasyarakatan (LP) khusus narkoba Kelas II A Lubuklinggau, LP Anak Kelas II A Palembang, LP Wanita Kelas II A Palembang, dan sejumlah LP, rumah tahanan negara (Rutan), dan Cabang Rutan lainnya.

Sebagai gambaran para narapidana yang menjalani hukuman di LP Khusus Narkoba di Lubuklinggau mencapai 244 orang dengan perincian 29 orang menerima remisi satu bulan, 104 orang menerima remisi dua bulan, 96 orang menerima remisi tiga bulan, 12 orang menerima remisi empat bulan, dan tiga orang menerima remisi enam bulan.

Kemudian narapidana yang menjalani hukuman di LP Anak Kelas II A Palembang mencapai 178 orang dengan perincian 63 orang menerima remisi satu bulan, 60 orang menerima remisi dua bulan, 34 orang menerima remisi tiga bulan, lima orang menerima remisi empat bulan, dua orang menerima remisi lima bulan, serta 14 orang menerima remisi langsung bebas.

Sedangkan narapidana yang menjalani hukuman di LP Wanita Kelas II A Palembang mencapai 179 orang dengan perincian 35 orang menerima remisi satu bulan, 83 orang menerima remisi dua bulan, 38 orang menerima remisi tiga bulan, 13 orang menerima remisi empat bulan, empat orang menerima remisi lima bulan, satu orang menerima remisi enam bulan, serta lima orang menerima remisi langsung bebas, katanya.

Menurutnya, Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia secara keseluruhan memberikan remisi umum kepada 4.619 narapidana di provinsi berpenduduk sekitar 8,6 juta jiwa ini pada HUT ke-68 Republik Indonesia, 17 Agustus 2013.

Para narapidana yang menjalani hukuman di 19 LP, Rutan, dan Cabang Rutan tersebut, 168 orang diantaranya bisa langsung bebas pada perayaan HUT RI karena setelah dikurangi dengan remisi yang diterimanya masa hukumannya berakhir pada hari itu, katanya.

Remisi umum tersebut diberikan kepada narapidana yang dihukum melakukan tindak pidana umum dan pidana khusus termasuk korupsi, dan narkoba yang telah memenuhi persyaratan dan dinilai berkelakuan baik selama menjalani masa hukumannya, ujar Zakaria. (04/and)


11.24 | 0 komentar | Read More

SBY minta Mesir belajar dari Indonesia

MERDEKA.COM. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) prihatin atas kekerasan yang dilakukan militer Mesir terhadap massa pendukung mantan Presiden Muhammad Mursi. SBY berharap situasi di negeri Firaun itu ke depan tak semakin memburuk.

Dalam kicauan berbahasa Inggris di akun twitternya, SBY berharap pemerintah Mesir, militer dan pihak Ikhwanul Muslimin dapat mencari solusi bersama agar korban tak kembali berjatuhan.

"The excessive use of military force against protesters in Egypt contradict democratic values and human rights. *SBY*," kata SBY dalam akun twitter @SBYudhoyono beberapa jam lalu, Jumat (16/8).

SBY menyatakan, tidak peduli betapa sulitnya, win-win solution harus segera ditemukan. Pihak yang berseteru harus segera menghentikan tindak kekerasan.

Ketua Umum Partai Demokrat ini lantas mengambil contoh kisruh yang terjadi di Indonesia pada 1998. Saat itu, menurutnya, Indonesia mengalami kekacauan politik dan ancaman keamanan. Namun, Indonesia dapat mengatasinya karena rakyat bersama militer sama-sama mendukung reformasi.

"15 yrs ago RI endured political turmoil, security threats. We overcame them because military & civilians together supported reforms. *SBY*," katanya.

"TNI reformed internally & supported democracy; civilian leaders worked w/ military to solidify new political landscape. *SBY*."

Baca juga:

Politisi Hanura minta SBY protes pembantaian warga Mesir

JK harap masjid gelar salat ghaib hari ini untuk Mesir

Pengadilan Mesir perpanjang masa tahanan Mursi jadi 30 hari

Topik pilihan:

Sisca Yofie | Capres 2014 | KPK | Jokowi ahok | Google Trends

Sumber: Merdeka.com
11.24 | 0 komentar | Read More

Syarief Hasan tak Tahu Anggota Komite Konvensi Pemilik Kernel Oil

TRIBUNnews.com, JAKARTA - Ketua Harian DPP Partai Demokrat Syariefudin Hasan mengaku tidak mengetahui salah satu anggota Komite Konvensi Calon Presiden Partai Demokrat adalah pemilik Kernel Oil Pte Ltd, anak PT Tripatra yang menginduk ke PT Indika Energi.

Komisaris Kernel Oil Pte Ltd, Simon Tanjaya, diduga melakukan suap kepada Kepala SKK Migas Rudi Rubiandini, dengan nilai ratusan ribu dolar AS. Kini, Simon mendekam di Rumah Tahanan Komisi Pemberantasan Korupsi  Cabang Guntur.

"Saya pikir sih kita tunggu saja. Saya sendiri tidak tahu. Nanti kita lihat hasilnya," ujar Syarief kepada wartawan saat menghadiri Sidang Bersama DPR RI dan DPD RI di Gedung Kura-Kura, Kompleks Parlemen, Jakarta Pusat, Jumat (16/8/2013).

Syarief memastikan dana kampanye Konvensi Capres Partai Demokrat dijamin halal, dan tidak sama sekali terkait rumor suap yang dilakukan Kernel Oil Pte Ltd kepada SKK Migas, dengan harapan mendapatkan tender pembelian minyak.

"Sumber dana konvensi dijamin halal. Itu urunan kader-kader partai. Saya jelaskan dana konvensi semangat urunan kader partai," tegas Syarief yang lalu minta undur karena harus masuk ruangan.

KPK menemukan sejumlah uang dari hasil pengembangan perkara suap migas, Rabu (14/8/2013) hingga Kamis (15/8/2013) siang. Uang tersebut ditemukan dalam pecahan dolar Amerika Serikat (AS).

"Ada beberapa temuan, selain dokumen dalam penggeledahan, penyidik juga menemukan uang 200 ribu dolar AS di Ruang Sekjen ESDM (Energi dan Sumber Daya Mineral)," kata Juru Bicara KPK Johan Budi SP di kantor KPK, Kamis sore.

Selain mengamankan uang di Kantor Kesekjenan ESDM, penyidik KPK kemudian mengamankan uang dolar lain di Bank Mandiri.
"Uangnya senilai 320.100 dolar AS di deposit box milik R (Rudi Rubiandini) di Bank Mandiri," ungkap Johan.

Baca Juga:

Berpotensi Korupsi, Kewenangan SKK Migas akan Dipecah

Rudi Rubiandini Bantah Selingkuh dengan Teman Sekantor Berinisial S

Saat Penggeledahan KPK, Wanita Inisial S Ada di Dalam Ruangan Rudi Rubiandini


11.24 | 0 komentar | Read More

Di Kerinci Ayah Cabuli Anak Tiri

Written By Unknown on Kamis, 15 Agustus 2013 | 11.25

TRIBUNNEWS.COM, KERINCI – Sungguh malang nasib Melati (14), pelajar yang masih duduk dibangku kelas tiga SMP ini, harus rela keperawanannya hilang, setelah direnggut oleh kakek 50 tahun, yang tidak lain adalah ayah tirinya sendiri.

Informasi yang didapat Tribun, peristiwa ini sudah berlangsung sejak dua tahun lalu, namun baru diketahui oleh keluarga Melati pada Selasa (13/8) siang, setelah korban menceritakan peristiwa itu kepada bibinya.

Keluarga yang tidak bisa menerima perbuatan D tersebut, langsung membuat laporan ke Mapolres Kerinci, dan meminta pelaku segera ditangkap dan mempertanggungjawabkan perbuatannya, karena sudah menodai anaknya sendiri.

Polisi yang mendapatkan laporan, langsung bergerak melakukan penangkapan, sehingga tersangka bisa diringkus pada malam harinya, dan langsung dimasukkan kedalam ruang tahanan Mapolres.

Dari pengakuan korban kepada penyidik, Melati tidak bisa menolak saat pelaku ingin menyetubuhinya, lantaran mendapatkan ancaman pembunuhan, jika tidak bersedia melayani nafsu bejatnya tersebut.

"Kalau saya tidak mau, dia mengancam akan membunuh saya. Saya terpaksa melayani nafsu bejatnya," ujar Melati, saat ditanya oleh penyidik di Mapolres Kerinci.

Tidak hanya Melati saja, namun D yang merupakan warga Sulak, juga mengancam akan membunuh ibu dan keluarganya yang lain, jika sampai perbuatannya diketahui orang lain. "Karena ketakutan, saya tidak berani melapor," katanya.

Kapolres Kerinci, AKBP Ismail, melalui Waka Polres Kerinci, Kompol M Sanusi, saat dikonfirmasi mengakui adanya penangkapan terhadap pelaku asusila tersebur. "Ya, setelah menerima laporan, petugas langsung melakukan penangkapan," jelas Waka Polres, Kompol M Sanusi.

M Sanusi yang didampingi kasat Reskrim, AKP Agus Saleh, mengatakan dari pengakuan tersangka, perbuatan tersebut sudah dilakukannya berulang-ulang, tanpa diketahui oleh ibu Melati. "Dia menyetubuhi Melati saat ibunya sedang tidak berada dirumah,' terangnya.

Dia mengaku, saat ini tersangka masih menjalani pemeriksaan di Mapolres. "Atas perbuatannya itu, tersangka diancam dengan pasal 81 undang-undang nomor 23 tahun 2004, dengan ancaman 15 tahun penjara," pungkasnya. (eja)

Baca Juga:

Berbuat Cabul di Transjakarta, Johari Diamankan Polisi

Cabuli Anak Kandung Selama Lima Tahun, MU Dibekuk Polisi

Keputusan Paling Lambat Pukul 15.00 Sore Ini


11.25 | 0 komentar | Read More

Rudi Pernah Persilakan KPK Masuk ke SKK Migas  

TEMPO.CO, Jakarta - Dikenal idealis, Profesor Rudi Rubiandini, Kepala SKK Migas (Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi), justru terpeleset oleh licinnya bisnis minyak. Rudi Rubiandini ditangkap Komisi Pemberantasan Korupsi setelah menerima uang suap US$ 400 ribu dari Kernel Oil Pte Ltd pada Selasa malam, 13 Agustus 2013. KPK juga menemukan uang lain dalam penggeledahan. Total uang yang disita sebesar Rp 8,06 miliar, terbesar dalam sejarah. Uang Rudi Rubiandini itu diserahkan dari City Plaza.

Padahal, saat ditunjuk mengepalai SKK Migas, Rudi Rubiandini punya banyak janji manis. Dia berjanji untuk menaikkan produksi minyak Indonesia yang cuma sekitar 830 ribu barel per hari. Rudi menargetkan produksi minyak nasional bisa 900 ribu per hari. Nyatanya, cuma ada kenaikan 5.900 barel dari produksi minyak nasional per hari tahun lalu. "Saat ini kita telah berhasil menaikkan produksi," ujar Kepala SKK Migas Rudi Rubiandini di Jakarta, Jumat, 19 April 2013.

Rudi juga berjanji memberantas korupsi di SKK Migas yang merupakan bentuk baru dari BP Migas. Bahkan Rudi Rubiandini dalam wawancara dengan Tempo pada Januari 2013 mempersilakan Komisi Pemberantasan Korupsi masuk dan menangkapi koruptor di SKK Migas. Berikut ini petikan wawancaranya.

Jadi, betul ada praktek korupsi di BP Migas?

Kalau di sisi hulu minyak sampai ke pipa, lalu ke tanker, keluar surat, kapal jalan, uangnya masuk ke negara, ke kas Kementerian Keuangan. Jadi clear. Yang jadi masalah adalah saat surat ditandatangani untuk mengatakan betul sekian ton, masih ada airnya atau enggak. Di sini masalah mulai muncul. Ketika mau ekspor, perlu waktu tiga atau lima hari, dipercepat jadi satu hari, mulai jadi masalah. Saya tidak membantah itu. Seharusnya ini yang dibereskan, bukan ngutek-ngutek undang-undang.

Anda tahu kasus apa saja?

Saya tahu banyak kasus. Jadi, silakan Komisi Pemberantasan Korupsi membereskannya. Kerangkeng itu orang-orang yang memang terbukti melakukan korupsi. Kalau mereka dipelihara, ya, seolah-olah semua yang bekerja di industri migas seperti itu. Industri ini seolah-olah rampok.

Sanggupkah Anda memberantasnya?

Itu bukan tugas saya. Bahwa itu ada, yes. Tapi, kalau untuk mencegah, yang utama adalah menaruh the right man on the right place. Itu nanti ketika reorganisasi. Juga dalam pengadaan, jangan ada orang yang bertahun-tahun jadi langganan pihak tertentu. Selama ini biasa. Tidak bisa lagi, putus setahun, dua tahun, putar orangnya.

Di antara deputi yang ada sekarang, adakah yang perlu digeser?

Belum. Kan, saya baru bekerja? Tenang saja dulu. Kita lihat nanti.

Mana yang lebih Anda senangi: menjadi wakil menteri atau Kepala SKK Migas?

Kedudukan saya yang baru.

Kenapa?

Banyak hal. Saya datang dari lingkungan migas. Sebagai wakil menteri, saya mengurus semuanya. Kedua, tantangan. Di sektor migas ini, banyak yang dibereskan. Ketiga, saya menangis ketika BP Migas dibubarkan.

Mengapa Anda menangis?

Karena ada orang membubarkan sesuatu yang begitu penting untuk bangsa ini. Saya ingin menunjukkan, dengan masuk SKK Migas, cerita inefisiensi selesai. Akan saya tunjukkan lembaga ini bisa memberikan kesejahteraan dan pelayanan kepada rakyat.

Perlu waktu berapa lama?

Tergantung kondisi, supaya apa yang saya lakukan, orang Sunda bilang meunang laukna herang caina, dapat ikannya tapi airnya tetap jernih.

Apa kelemahan Anda?

Saya itu takut kepada diri sendiri, karena kalau ada pekerjaan yang tidak selesai oleh siapa pun, akan saya kerjakan sendiri. Dan itu bisa membuat saya hancur. Selama menjadi wakil menteri, saya turun 4 kilogram.

Kok, bisa?

Karena banyak hal yang sebetulnya bukan tugas saya, tapi saya merasa ini penting untuk negeri saya, ya, saya kerjakan.

Anda masih muda. Tidak ingin jadi Menteri Energi saja?

Ha-ha-ha…. Kalau saya boleh memilih, saya ingin kembali ke kampus dan mengajar.

Wawancara Rudi Rubiandini selengkapnya bisa dilihat di sini (Edisi Bah di Perut Naga 27 Januari)

TIM TEMPO

Terhangat:

Suap SKK Migas | Sisca Yofie | FPI Bentrok

Berita terkait:

Uang Rudi Rubiandini Diserahkan dari City Plaza

24 Jam Kerja Tim KPK Geledah di Kantor SKK Migas

MS Hidayat: Kasus Rudi Rubiandini Ganggu Investasi

SKK Migas Guncang, Jero Jamin Investasi Migas Aman

Kernel Oil Terdaftar Sebagai Trader di SKK Migas


11.25 | 0 komentar | Read More

Seorang Pelaku Penurunan Bendera Merah Putih Ditangkap

Laporan  Wartawan Serambi Indonesia  Muhammad Nazar | Sigli

TRIBUNNEWS.COM, SIGLI - Nurisman (23)  warga Gampong Cot, Kecamatan Muara Tiga, Pidie, Kamis (15/8/2013) dini hari ditangkap anggota Koramil 01 Muara Tiga, diduga menurunkan bendera merah putih di pinggir jalan di Gampong Kupula kecamatan yang sama. Sementara rekanya Arif (24) berhasil kabur dari sergapan petugas. Saat melakukan aksinya menurunkan bendera Nurisman menggunakan sepeda motor jenis Yamaha Jupiter MX BL 5721 ZH, berboncengan dengan Arif.

Kapolres Pidie, AKBP Sunarya SIK, melalui Waka Polres, Kompol Dirharto SIK, kepada Serambinews.com, Kamis (15/8/2013) mengatakan, polisi telah mengamankan seorang pelaku yang bernama Nurisman (23)  warga Gampong Cot, Kecamatan Muara Tiga karena menurunkan bendera merah putih.(*)

Baca Juga:

15 Agustus Bakal Jadi 'Hari Perdamaian Aceh'

Besok Perjanjian Helsinki Akan Diperingati


11.25 | 0 komentar | Read More

Ini kata KPK soal sosok Rubi Rubiandini yang dikenal sederhana

Written By Unknown on Rabu, 14 Agustus 2013 | 11.25

MERDEKA.COM. Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas (SKK Migas) Rudi Rubiandini yang semalam ditangkap KPK karena dugaan suap, dikenal sebagai orang jujur. Baik di lembaganya maupun kampus Institut Teknologi Bandung (ITB), tempat dia mengajar.

Bahkan, Rudi juga dikenal sebagai sosok yang sederhana. Saat mudik Lebaran lalu saja, Rudi tidak memilih pesawat, melainkan KA ekonomi untuk memboyong keluarganya ke kampung halaman di Tasikmalaya, Jawa Barat.

Mengenai kejujuran dan kesederhanaan Rudi, KPK tidak mau berkomentar. Menurut Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto, korupsi adalah soal penyalahgunaan wewenang.

"Saya tidak bisa jelaskan soal itu. Korupsi soal kekuasaan dan penggunaan kewenangan yang tidak amanah," kata Bambang di Jakarta, Rabu (14/8).

Menurut Bambang, yang menjadi pertanyaan sekarang adalah, "Apakah dia masih amanah setelah menjadi Wamen dan kemudian Kepala SKK?"

Rudi ditangkap sekitar pukul 22.30 WIB, Selasa (13/8) malam di Jalan Brawijaya, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan dengan dugaan menerima suap. Diduga nilai uang suap yang diamankan sejumlah USD 700 ribu.

Selain Rudi, ada beberapa orang lainnya yang juga ditangkap oleh KPK terkait kasus ini. Mereka juga telah dibawa ke KPK untuk dimintai keterangan.

Sebelum menjabat sebagai Kepala SKK Migas, Rudi pernah menjabat sebagai Wakil Menteri ESDM.

Baca Juga:

Kisah Rudi, dapat 'THR' USD 300 ribu mudik dengan kereta ekonomi

Kepala SKK Migas ditangkap KPK, Dahlan kaget setengah mati

Suasana kediaman Rudi Rubiandini usai ditangkap KPK

Topik Pilihan:

KPK | Timnas Indonesia | Jokowi ahok | Konvensi Demokrat | Berita unik

Sumber: Merdeka.com
11.25 | 0 komentar | Read More

Alasan JPU Protes Status Tahanan Kota Untuk Terdakwa Pemalsuan Dokumen

TRIBUNNEWS.COM, MAGELANG - Terjerat perkara hukum barangkali tuntutannya ringan kalau kerugiannya menyangkut diri terdakwa sendiri. Tapi kalau efek buruknya sudah berimbas ke banyak orang, ini yang bikin tidak terima Jaksa Penuntut Umum (JPU).

Ini pula yang protes yang dilayangkan JPU pada sidang lanjutan kasus kasus pemalsuan dokumen PT Kertas Blabak dengan terdakwa Suganto Abo, di Pengadilan Negeri Mungkid, Magelang, Jawa Tengah, Selasa (13/8/2013).

JPU mensinyalir, selama terdakwa ditahan, pabrik kertas yang mempekerjakan 600 orang karyawab berjalan sebagaimana mestinya. Namun, saat status tahanan berubah menjadi tahanan kota, pada 5 Agustus 2013,  pabrik mendadak digembok dan para pegawai pun dilarang bekerja oleh terdakwa.

Menurut JPU, ini sudah merugikan hajat hidup orang banyak.

"Ada tiga poin yang kita minta kepada majelis hakim. Yang pertama kami meminta agar status tahanan kota terdakwa Suganto dicabut, karena yang bersangkutan tampaknya memiliki itikad tidak baik. Dia tidak melapor dan berpindah alamat. Kedua, kita meminta dicabut plang pengakuan lahan perusahaan yang dipasang orang-orang Suganto, dan kembalikan kunci perusahaan dan gedung yang dirampas orang-orangnya Suganto. Karena mereka tidak berhak dan tidak ada kapasitasnya menyitanya," tegas Edy Yus, Jaksa Penuntut Umum (JPU) dalam siaran pers yang diterima Tribunnews.com, Rabu (14/8/2013).

"Perusahaan itu masih dibawah kewenangan kurator, jadi kembalikan kepada kurator," tegas Edy Yus.

Untuk diketahui, Suganto telah ditetapkan tersangka oleh Mabes Polri atas kasus pemalsuan dokumen perusahaan dengan ancaman pidana maksimal 7 tahun penjara.  Pada Juni 2013 kasus sudah P21 dan dilimpahkan ke Kejaksaan Negeri Mungkid.

Kini sidang sudah berlangsung yang kelima kalinya. Kamis 15 Agustus 2013, sidang lanjutan akan kembali digelar dengan menghadirkan sejumlah saksi ahli.

Menanggapi pernyataan JPU yang menyebut terdakwa menggembok perusahaan selama dirinya jadi tahanan kota, tentu saja dia berkelit.

"Saya sedang di rumah sakit, dan tidak terlibat aksi tersebut. Itu fitnah," kata Suganto, seperti dilansir sebuah situs berita.

Baca Juga:

Ali Simpan Duit Curian Dalam Tanah

Lima Kejanggalan Kasus Pembunuhan Sisca

Sebelum Dicokok KPK, Rudi Rubiandini Promosi Mudik Pakai Kereta Ekonomi


11.25 | 0 komentar | Read More

Kapolres: Penembak Rumah Polisi Bukan Jaringan Teroris

Tangerang (Antara) - Kapolres Metro Tangerang Kombespol Riad mengatakan bahwa pelaku penembakan rumah seorang anggota polisi yang bertugas di Mapolda Metro Jaya bagian Narkoba bernama AKP Andreas Tulam, bukan jaringan teroris.

"Dari hasil penyelidikan sementara, pelaku penembakan rumah kepolisian di Cipondoh bukan jaringan teroris," kata Kombespol Riad ditemui dalam acara penyampaian visi-misi Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Tangerang di Puspemkot Tangerang, Rabu.

Hal tersebut diketahui dari hasil penyelidikan sementara yang telah dilakukan dan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) di Jalan Taman Banjar Cluster Yunani, Blok B49 No.6, Perumahan Banjar Wijaya, Kota Tangerang, Banten. Ditambah lagi, tembakan yang digunakan pelaku bukan jenis senjata api melainkan air soft gun karena tidak ditemukan residu dari titik tembakan.

Meski demikian, kepolisian akan mendalami dan menyelidiki motif dari aksi penembakan ke rumah AKP Andreas Tulam tersebut. "Kami akan cari tahu motif dari aksi penembakan tersebut meski senjata yang digunakan bukan jenis senjata api," katanya.

Adapun langkah yang akan dilakukan dalam penyelidikan saat ini adalah dengan memintai keterangan dari para saksi. Ketiga saksi tersebut, lanjut Kapolres, diketahui mendengar ledakan saat peristiwa terjadi. Sehingga, diharapkan dapat mengetahui motif maupun pelaku penembakan.

"Kami masih dalam motif dari aksi penembakan tersebut. Karena, memang ada unsur penembakan ke rumah AKP Andreas Tulam," ujarnya. Perlu diketahui rumah AKP Andreas Tulam menjadi sasaran tembak seseorang tidak dikenal pada Selasa (13/8), sekitar pukul 06.15 WIB.

Peristiwa itu terjadi saat AKP Tulam akan berangkat tugas menuju Markas Polda Metro Jaya sekitar pukul 06.00 WIB. Kemudian istri korban mengunci gerbang pintu rumahnya, namun sekitar 15 menit kemudian terdengar suara tembakan. Tembakan tersebut mengenai kaca lapisan pertama pintu rumah korban dan terlihat pecah, sedangkan kaca lapisan keduanya tidak rusak. (03/ard)


11.25 | 0 komentar | Read More

Sebelum Ditangkap, Terduga Teroris Sempat Minta Dibelikan Sepeda Motor

Written By Unknown on Senin, 12 Agustus 2013 | 11.24

TRIBUNNEWS.COM, YOGYAKARTA - Ibunda terduga teroris Bayu Dwi Ardiyanto, Marsidah atau mertua Saiful hanya dapat meminta agar anak dan menantunya segera dipulangkan ke rumah. Menurutnya, keduanya tidak bersalah apa pun, hingga harus ditangkap.

"Saya minta anak saya dipulangkan dan dikembalikan nama baiknya seperti semula. Anak saya itu masih kecil, belum juga bekerja. Sebelumnya malah minta dibelikan sepeda motor," tuturnya, Minggu(11/8/2013).

Kejadian yang menimpa keluarganya,kata Marsidah yakni ditangkapnya anak dan menantunya pada hari kedua Lebaran tahun ini adalah cobaan yang tidak mudah untuk dihadapi. Terlebih peristiwa itu terjadi saat Hari Raya Idul Fitri.

"Ini (ditangkapnya anak dan menantunya, Red) sangat berat buat saya dan keluarga. Saya hanya ingin anak dan menantu saya kembali," katanya sembari tersedu-sedu.

Ia juga membenarkan hingga kini belum mendapatkan informasi apa pun dari pihak kepolisian mengenai status dan kondisi anak serta menantunya. Pada malam kejadian, Bayu, sebenarnya hanya sebatas diajak kakak iparnya keluar.

"Sebenarnya anak saya tidak mau, tapi diajak kakak iparnya. Tapi kok malah tidak pulang-pulang," ujar Marsidah.

Sesungguhnya, Bayu tidak terlalu dekat Saiful. Namun karena saat itu kakak iparnya baru saja pulang dan mengaku kondisinya kurang sehat, ia mau tak mau harus menuruti permintaan sang kakak ipar.

Divisi Hubungan Masyarakat Mabes Polri merilis rekam jejak dua terduga teroris, yang ditangkap di Daerah Istimewa Yogyakarta. Kedua terduga  teroris itu ialah Muhammad Saiful Sabani alias Ipul atau Sayyev, dan Bayu Dwi Ardianto alias Bayu.

Keduanya, dicokok di parkiran pintu masuk Hotel Inn Garuda, Jalan Malioboro, Jumat sekitar pukul 22.45 WIB.

Saiful warga Kranggan, Bumirejo, Kebumen. Ia lahir di Kebungan pada 25 April 1987. Dalam kartu tanda penduduknya, Siful berstatus sudah menikah dan bekerja wirausaha.

Sementara Bayu, warga Barak Margoluwih RT 03 RW 14 Sayegan, Sleman. Ia lahir di Yogyakarta, 26 Agustus 1992. Bayu diketahui belum menikah dan pengangguran.

Baca Juga:

Sebelum Ditangkap, Terduga Teroris Sempat Minta Dibelikan Sepeda Motor

Diego Ribas Ingin Kembali ke Atletico Madrid

Fabio Quagliarella Ditaksir Sunderland juga


11.24 | 0 komentar | Read More
techieblogger.com Techie Blogger Techie Blogger